Sampang (ANTARA Jambi) - Mendikbud Mohammad Nuh menargetkan pendirian 100 politeknik baru hingga tahun 2015, karena Indonesia membutuhkan jutaan "skill workers" (tenaga terampil) saat masuk "tujuh besar" negara maju pada tahun 2030.
"Karena itu, kami akan menyiapkan skill workers yang akan dibutuhkan pada saatnya nanti. Caranya, kami akan meningkatkan kapasitas universitas yang sudah ada, tapi kami juga akan mendirikan politeknik baru," katanya di Sampang, Madura, Jatim.
Setelah meletakkan batu pertama Politeknik Negeri Madura (Poltera) di Sampang, ia menjelaskan alasan politeknik baru menjadi pilihan adalah untuk menggenjot akses masuk perguruan tinggi dan memenuhi kekurangan 'skill workers'.
"Yang tidak kalah pentingnya, perbaikan distribusi perguruan tinggi yang tidak tersebar di kota-kota besar, karena itu kami mendirikan politeknik baru di Jatim yakni di Sampang (tengah), Banyuwangi (timur), dan Madiun (barat)," katanya.
Secara nasional, pihaknya akan mendirikan politeknik pada kawasan 3-T yakni terluar, terpencil, dan termiskin, di antaranya Sangihe, Merauke, dan sebagainya.
Ditanya anggaran pendirian politeknik itu, ia menyatakan akan menganggarkan dalam APBN, karena anggaran pendidikan dalam APBN mengalami peningkatan.
"Kalau setiap politeknik membutuhkan Rp100 miliar maka untuk 100 politeknik akan dibutuhkan anggaran Rp10 triliun," katanya.(Ant)