Jambi (ANTARA Jambi) - Sultan Jambi Raden Abdurrahman Thaha Syaifudin mengungkapkan keprihatinannya atas masih terus berlangsungnya perburuan terhadap satwa kijang di dalam kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT)
"Kita sangat prihatin masih terusnya terjadinya perburuan terhadap satwa kijang yang masih banyak di TNBT, mirisnya lagi perburuan itu tidak jarang dilakukan lembaga tertentu yang diduga direstui pemerintah," kata Sultan di Jambi, Minggu.
Sultan mengatakan, hal itu diketahuinya karena perburuan yang dilakukan tidak jarang juga digelar di lahan milik kesultanan Jambi yang dirawatnya di sekitar kawasan TNBT tersebut.
TNBT, kata Sultan, seakan telah menjadi primadona bagi pemburu untuk menggelar latihan ataupun beraksi menggelar perburuan, namun perburuan yang dilakukan tidak saja terhadap satwa hama seperti babi tapi juga terhadap satwa langka kijang.
Kijang dan babi hutan sejatinya adalah satwa mangsa bagi harimau Sumatera di dalam kawasan tersebut, namun karena populasi harimau sudah terbilang pupus dan telah mengalami degradasi drastis maka keberadaan populasi kijang terus bisa bertahan dan berkembang. Semestinya situasi ini harus dilestarikan oleh pemerintah, katanya.
Ia berharap adanya perhatian serius dari pemerintah dan institusi keamanan seperti kepolisian untuk menerapkan pelarangan perburuan yang dilakukan oleh masyarakat atau organisasi apa pun.(Ant)