Jakarta (ANTARA Jambi) - Peneliti senior LIPI Siti Zuhro berpendapat eksistensi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila semakin teramat penting, karena dapat menjadi jawaban bagaimana menghapus masalah-masalah bangsa seperti intoleransi, disintegrasi bangsa, terorisme dan semakin maraknya korupsi.
Ibarat tubuh manusia, Pancasila adalah ruh, kata Siti Zuhro kepada ANTARA di Jakarta pada Selasa.
Siti menekanakan bagaiamana pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam menyelesaikan masalah intoleransi yang terus menjadi "pekerjaan rumah" untuk negara, tapi tidak hanya pemerintah namun juga untuk seluruh lapisan masyarakat.
Misalnya, persoalan bernuansa agama di Sampang, Madura, yang sebaiknya hal tersebut dapat dicarikan solusinya tanpa kekerasan dan perpindahan untuk sebagian penduduk.
Hak-hak setiap warga negara yang dilindungi konstitusi harus dipenuhi, dan begitu pula dengan setiap warga yang harus memaknai falsafah Pancasila.
"Hal-hal tersebut menuntut perlunya semua pihak untuk menjadikan Pancasila sebagai sumber referensi utama," jelas Siti, yang telah merampungkan sejumlah buku bertema politik dan sosial.
Indonesia dengan kemajemukannya secara etnis, budaya, agama, sejarah, cara hidup lokal dan sumber daya alam merupakan hal mutlak dan patut dihormati. Konsep kebersamaan, kata Siti, sudah hidup jauh sebelum Indonesia merdeka.
"Sebagaimana diakui sendiri oleh Soekarno, Pancasila bukanlah pandangan hidup yang diciptakannya sendiri, melainkan pandangan hidup bangsa yang telah hidup sejak zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit," tegasnya.
Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tahun dan ditetapkan pemerintah sebagai bagian dari bentuk pengakuan atas keberhasilan Bangsa Indonesia mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa di era 1960-an.(Ant)
Eksistensi Pancasila jawaban masalah bangsa
Selasa, 1 Oktober 2013 12:32 WIB
.....Sebagaimana diakui sendiri oleh Soekarno, Pancasila bukanlah pandangan hidup yang diciptakannya sendiri, melainkan pandangan hidup bangsa yang telah hidup sejak zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit," tegasnya.....