Jambi (ANTARA Jambi) - Dinas Kehutanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar), Jambi, menyebutkan belasan hectare kawasan hutan di daerah itu terbakar.
Kawasan hutan dan lahan yang terbakar ini terdapat di beberapa titik di Kecamatan Betara. Lima hektare di Betara Enam, lima hektare di Betara 10 dan lima hektare di Parit Tomo, Kelurahan Mekar Jati.
"Kita sudah menerjunkan tim, dan api sudah dapat dipadamkan," kata Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Tanjabar Erwin ketika dihubungi, Jumat.
Untuk mengantisipasi hal serupa agar tidak terjadi kembali, Dishut telah menerjunkan 25 personil dan menyiagakan di lokasi paling rawan.
Tim tersebut mulai disiagakan di Pematang Lumut sejak 8 Februari dan sampai saat ini tim pemadam kebakaran hutan (Damkarhut) itu masih di posko.
"Kita juga perintahkan anggota yang bertugas di sana untuk berpatroli di titik-titik rawan," ujarnya.
Ia menjelaskan, pontensi kebakaran lahan saat ini sangat tinggi, karena itu 90 persen anggota tim Damkarhut dikerahkan.
"Markas damkarhut saat ini hanya dijaga lima personil," ujarnya.
Erwin mengatakan, berdasarkan pantauan satelit NOAA 18, sejak 2 Februari sampai dengan saat ini terdapat empat titik api (hotspot) yang berada di Desa Teluk Nilau, Kecamatan Sinyerang dan Dusun Kebun, Kecamatan Batang Asam.
Dari empat lokasi titik api ini, tiga berhasil dipadamkan, sedangkan satu lokasi terpaksa dibiarkan, karena lokasinya yang sulit ditempuh.
"Khusus di Dusun Kebun, hotspot yang terpantau sebanyak tiga kali," katanya.
Lokasi kebakaran di Betara 10 saat ini dipasangi garis polisi oleh pihak berwajib, karena polisi menduga ada kesengajaan pembakaran kawasan. Polisi tengah melakukan penyelidikan.
"Ada sekitar tiga hektare yang terbakar. Diduga sengaja dibakar," kata Erwin.
Untuk itu, Pemkab Tanjabar melalui Dinas Kehutanan mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan sistem tebang bakar.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Polri, jadi siapa saja yang kedapatan membakar lahan akan dikenai sanksi kurungan dan denda ratusan juta rupiah," tegasnya.(Ant)