Jambi (ANTARA Jambi) - Bupati Batanghari Sinwan SH, akan meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperjuangakan kenaikan harga karet, sebab sekalipun ada penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), harga kebutuhan sembilan bahan pokok belum stabil yang membuat kehidupan masyarakat Batanghari makin sulit.
"Saya akan menghadap Bapak Presiden dan meminta memperjuangkan kenaikan harga karet. Ini juga merupakan janji beliau sewaktu kampanye dulu," kata Sinwan, Kamis.
Menurut dia, harga karet di wilayah Kabupaten Batanghari rata-rata sebesar Rp5 ribu hingga Rp6 ribu/kg dan harga ini tidak sesuai dengan pengeluaran bagi ibu rumah tangga.
"Sebenarnya saya juga mempunyai kebun karet dan saya juga merasa dari hasil yang didapat tidak sesuai dengan pengeluaran," ujarnya.
Rencana Bupati tersebut langsung disambut baik oleh masyarakat Batanghari, seperti yang disampaikan Suhaimi, warga Kecamatan Mersam yang mengatakan, harga karet sekarang ini sangat dikeluhkan oleh para petani karet, sebab kebutuhan sehari-hari justru meningkat, namun harga karet tidak pernah meningkat.
"Kami sudah lama mengeluhkan harga karet yang rendah saat ini. Sudah hampir tiga tahun harga karet tidak pernah naik, sewaktu kampanye presiden dulu, Jokowi pernah berajanji akan menaikkan harga karet, kenyataannya sampai sekarang hanya janji belaka," ujarnya.
Hal senada dikatakan, Usup, warga Kecamatan Bajubang yang mendukung pernyataan Bupati Batanghari yang akan memperjuangkan kenaikan harga karet ke Presiden.
Ia mengatakan, harga karet yang saat ini hanya Rp6 ribu hingga Rp6 ribu/kg sangat memberatkan petani untuk memmenuhi kebutuhan hidup sehar-hari, apalagi untuk membiayai anak sekolah. Akibatnya sebagian petani banyak yang beralih profesi menjadi pekerja bangunan, mengojek dan lain-lain.
Harga karet di pabrik saat ini berkisar Rp9 ribu hingga Rp14 ribu. Harga jual petani hanya berkisar Rp5 ribu hingga Rp6 ribu/Kg. Rendahnya harga karet di tingkat petani ini membuat petani beralih profesi termasuk menjadi penambang emas tanpa izin (PETI) di sepanjang Sungai Batanghari. (Ant)