Pekanbaru (ANTARA Jambi) - Forum Indonesia untuk Transparansi
Anggaran (FITRA) menyatakan biaya plesiran kalangan legislator di DPRD
Riau empat kali lipat lampaui dana penanggulangan bencana kabut asap
dampak kebakaran lahan gambut.
"Kunjungan anggota DPRD Riau ke luar negeri merupakan bentuk
pemborosan uang rakyat. Dan tidak patut dilaksanakan di tengah kondisi
masyarakat menghadapi kesengsaraan bencana asap akibat kebakaran hutan
dan lahan," kata Koordinator Fitra Riau Usman kepada pers di Pekanbaru
melalui pesan elektronik yang diterima, Kamis malam.
Bahkan anggaran yang digunakan untuk membiayai plesiran wakil
rakyat itu, lanjut dia, lebih besar dari anggaran yang dialokasikan
untuk membiayai pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan yang
ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau 2015.
Menurut Usman, pihak DPRD setempat menyiapkan anggaran untuk
kunjungan ke luar negeri dalam belanja Sekretaris Dewan (Sekwan)
mencapai Rp7,3 miliar.
Anggaran itu, kata dia, digunakan untuk membiayai transportasi,
tempat tidur, makan-makan, dan uang saku. Tidak menutup kemungkinan juga
anggaran itu untuk biaya "shopping" dan lain sebagainya.
Sementara DPRD dan pemerintah Riau kata Usman hanya menyiapkan
anggaran Rp1,4 miliar untuk membiayai pencegahan dan penanganan
penangulangan kebakaran hutan lahan.
Artinya, anggaran plesiran lebih besar empat kali lipat dari
anggaran kebakaran hutan dan lahan yang menyengsarakan rakyat.
Melihat dari urgensinya, lanjut dia, kunjungan ke luar negeri itu
juga tidak penting dan bukan domain DPRD. Apalagi studinya soal
pengelolaan ikan.
"Semestinya yang harus belajar itu orang dinas terkait dan tidak harus ke luar negeri," katanya.
Biaya yang dikeluarkan rakyat melalui APBD 2015 ke Anggota DPRD
Riau untuk perjalanan dinas menurut Usman sudah sangat besar. Tahun 2015
anggaran perjalanan dinas mencapai Rp45 miliar.
Dengan rincian, katanya, untuk perjalanan dinas pimpinan dan
anggota DPRD dalam dan luar daerah Rp25 miliar, perjalanan dinas Alat
Kelengkapan Dewan dalam dan luar daerah Rp13 miliar. Ditambah biaya
kunjungan keluar negeri Pimpinan dan anggota DPRD Riau sebesar Rp7,3
miliar.
"Kondisi ini berarti menunjukkan pula kualitas anggota DPRD Riau
yang masih belum paham dan responsif terhadap persoalan asap yang tengah
dihadapi oleh jutaan masyarakat Riau, dan ini menunjukan bahwa para
anggota dewan hanya mementingkan hasrat pribadi untuk berfoya-foya di
luar negeri dan tidak membawa hasil apa-apa setelah pulang nantinya,"
katanya.
Biaya plesiran legislator Riau lampaui dana penanggulangan asap
Jumat, 11 September 2015 1:07 WIB
......Kunjungan anggota DPRD Riau ke luar negeri merupakan bentuk pemborosan uang rakyat......