Jakarta (ANTARA Jambi) - Sekretaris Jenderal Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia (ICMI) Muhammad Jafar Hafsah mendesak pemerintah untuk
menutup situs berbagi video YouTube dan laman pencarian Google karena
turut serta dalam menyebarkan konten pornografi.
"YouTube dan Google sama saja dengan konten pornografi sehingga
layak untuk diblokir. Jutaan konten pornografi dan kekerasan ada di
situs tersebut," kata Hafsah lewat keterangan tertulisnya yang diterima
di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, situs tersebut secara bebas menebarkan konten
pornografi dan kekerasan tanpa kendali. Google dan YouTube telah
menjajah Indonesia secara digital.
Rekomendasi ICMI tersebut, kata dia, diperkuat oleh kondisi
belakangan ini. Hampir semua pelaku pornografi dan kejahatan seksual
mengaku mendapatkan rangsangan dan inspirasi dari tayangan porno yang
bersumber dari Google dan YouTube yang sangat mudah diakses, baik
melalui komputer ataupun telepon genggam.
"Kami menilai program internet sehat yang pernah dicanangkan dengan
memblokir situs-situs porno tidak efektif lagi karena situs-situs
tersebut tetap dapat diakses dengan menggunakan cara tertentu.
Pemberantasan konten internet harus secara revolusioner termasuk untuk
menutup YouTube dan Google untuk tayang di Indonesia," katanya.
Berdasarkan penelusuran tim riset ICMI pada YouTube dan Google
rentang waktu 2010-2016, Indonesia merupakan negara pengakses terbesar
kedua situs tersebut. Namun, yang memprihatinkan konten porno merupakan
kata kunci yang paling banyak diakses dibandingkan konten pendidikan,
ekonomi, agama dan sosial politik.
"Teknologi informasi semakin maju di Indonesia, tapi kita tidak
mengantisipasi secara serius dampak dari kemajuan dari teknologi itu
berdasarkan sosiologi masyarakat dan perubahan gaya hidup yang mungkin
ditimbulkan," kata dia.
Pertimbangan lain, kata dia, situs-situs tersebut termasuk Twitter,
Facebook dan lainnya telah mendapatan keuntungan yang besar dari
Indonesia tanpa membayar pajak sepeser pun untuk pembangunan Indonesia.
Ini tidak adil bagi industri e-commerce dalam negeri yang dikenai pajak.
Terkait konten-konten internet dan teknologi informasi tersebut,
kata dia, ICMI menyatakan Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar
sudah saatnya berdaulat dengan memiliki mesin pencari dan media sosial
sendiri yang merupakan buatan anak bangsa.
"Saya yakin, inovator indonesia mampu membuat situs serupa YouToube
dan Google yang lebih baik. Tentu dengan dukungan pemerintah," kata dia.
ICMI desak pemerintah tutup YouTube dan Google
Selasa, 7 Juni 2016 22:40 WIB