Paris (ANTARA Jambi) - Prancis tidak sedang bermimpi, apalagi
mengutarakan kata-kata yang menghibur diri. Ya, Prancis melambungkan
optimisme untuk merebut trofi hasil kreasi Henry Delaunay dengan melawan
Portugal.
Prancis mewujudkan tuah bahwa kemenangan hanya bisa
diwujudkan dengan keberanian menantang arus, bukan justru menganut
kepengecutan atau mencari aman bagi diri sendiri.
Ya, mencari
aman bagi diri sendiri bukan kamus bagi skuad Les Bleus. Buktinya,
Prancis siap meladeni Portugal dalam final Piala Eropa 2016 yang digelar
di Stade de France, Paris, pada Minggu waktu setempat, atau Senin dini
hari, pukul 02.00 WIB. Pertandingan itu akan ditayangkan secara langsung
oleh RCTI.
Ingin meraih kemenangan tanpa mencari aman bagi diri
sendiri memerlukan langkah besar dalam sepak bola, yakni tampil
menyerang ke kubu lawan. Bermain bertahan menunjukkan kepengecutan dan
keinginan menangguk keuntungan sebanyak-banyak bagi diri sendiri.
Aib,
bagi Portugal dan Prancis, bila tampil bertanding melulu termotivasi
untuk meraih target kemenangan tanpa mendemonstrasikan skema bermain
yang apik, menjunjung tinggi fair play, dan tampil menghibur dengan
saling baku tukar serangan.
Diakui, bahwa Piala Eropa kerapkali
menyajikan kejutan, memberi tuah bahwa "tidak selamanya yang kuat dan
hebat itu meraih kemenangan". Dan Portugal memperoleh label sebagai
skuad underdog di hadapan tim tuan rumah.
Skuad asuhan pelatih
Didier Deschamps mendapat dukungan sepenuhnya seluruh warga masyarakat,
sementara Portugal pernah meratap ketika menelan kekalahan dari Yunani
di Piala Eropa 2014. Jelas, bahwa Cristiano Rolando ingin terbebas dari
kutuk tim underdog. Persis, bahwa Prancis bakal tampil menyerang
habis-habisan dengan dukungan seluruh warga negeri.
Menariknya,
pelatih Portugal Fernando Santos tampil sebagai sosok pemberani, bahkan
memberi bukti bahwa tim asuhannya siap melenggang ke final dan keluar
sebagai kampiun Eropa.
Prancis benar-benar sedang berada di atas
angin, terlebih dengan penampilan mengkilap Antoine Griezmann - yang
digadang-gadang bakal meraih penghargaan the Golden Boot setelah laga
digelar - karena ia telah mengoleksi enam gol, dua di antaranya dicetak
ke gawang Jerman.
Komentar pelatih:
* Fernando Santos (Portugal):
"Sebelumnya,
saya sudah mengatakan bahwa target kami mencapai final dan menjadi
juara. Kami punya kepercayaan diri penuh karena bertekad memberi
kebanggaan dan kebahagiaan bagi seluruh warga Portugal."
"Saya
kira tidak ada yang perlu didiskusikan mengenai tim Prancis. Setiap
orang tahu bahwa mereka tim yang tampil hebat. Sedari awal saya
mengatakan bahwa ada tim tim favorit untuk keluar sebagai juara, yakni
Prancis, Spanyol, dan Jerman. Dan Portugal tampil sebagai tim penantang
dari tim favorit itu."
"Jika kami memberi perhatian kepada
kemampuan perorangan maka kami harus khawatir dengan kemampuan setiap
pemain lawan. Untuk itu, saya harus mendaftar satu persatu pemain tim
Prancis. Mereka mempunyai sederet pemain terkenal yang bermain di
sejumlah klub besar di dunia."
"Tentu saja, setiap pemain
berpeluang memberi perbedaan kepada penampilan tim secara keseluruhan.
Portugal tim yang kuat dengan kemampuan perorangan yang termotivasi
menjadi juara."
* Didier Deschamps (Prancis):
"Kami
berpeluang menjadi juara Eropa. Apakah anda berusia 18 atau 20 tahun,
atau lebih tua dari itu, tersedia kesempatan meraih gelar juara, untuk
itu kami siap tampil habis-habisan. Para pemain mengetahui bahwa tampil
di final Piala Eropa di Paris merupakan hal yang luar biasa."
"Kami
tidak punya cukup waktu untuk meracik taktik sejak semi-final. Kami
hanya melakukan pemulihan kondisi menghadapi pertandingan. Saya percaya
bahwa para pemain siap menghadapi pertandingan besar ini."
"(Meraih
kemenangan sebagai pemain di tahun 2000) merupakan kenangan indah masa
lalu. Itu kisah mereka. Saya ambil bagian dari cerita sukses itu. Kini
saya berprofesi sebagai pelatih. Saya ingin menggunakan dengan
sebaik-baiknya."
"Faktanya, sebagai pemain, saya mampu meraih
kemenangan di berbagai kompetisi. Saya tidak ingin terbuai dengan kisah
sukses masa lalu. Yang sekarang, adalah hal yang harus diperjuangkan
kini dan bagi masa depan."
"Portugal punya banyak pemain
berkualitas. Seperti kami, mereka tampil terseok-seok di awal turnamen.
Seperti kami, mereka kini siap bertanding di laga final. Mereka tim
berpengalaman menghadapi setiap lawan. Lini pertahanan mereka solid.
Mereka mengandalkan kecepatan dengan mengerahkan dua pemain yang cepat
di depan."
Prediksi susunan pemain:
* Portugal (4-1-3-2):
Rui
Patrício (penjaga gawang); Cédric, Pepe, Fonte, Guerreiro; William
Carvalho, Adrien, João Mário, Renato Sanches; Nani, Ronaldo.
Diragukan tampil: Pepe (cedera paha)
Catatan:
Pepe absen di laga semi-final karena mengalami cedera paha ketika
menjalani latihan pada Sabtu. William Carvalho diharapkan menggantikan
posisi Danillo di lini gelandang sentral.
* Prancis (4-2-3-1):
Lloris (penjaga gawang); Sagna, Koscielny, Umtiti, Evra; Pogba, Matuidi; Sissoko, Griezmann, Payet; Giroud.
Catatan:
Les Bleus tidak mengubah skema pemain, meski sejumlah media Prancis
menyebut bahwa N'Golo Kanté akan didorong berperan sebagai gelandang,
sementara Payet diharapkan menunjukkan performa menawan dalam laga final
melawan Portugal.
Head-to-head:
* Prancis meraih 10 menang dalam 10 laga melawan Portugal. Catatan rekornya seluruhnya, 18 menang, sekali imbang, lima kalah.
* Portugal terhindar kekalahan dari Prancis pada 1975, ketika mereka menang 2-0 dalam laga persahabatan di Paris.
*
Sepuluh kemenangan Prancis itu, termasuk tiga di turnamen berskala
besar, seluruhnya di babak semi-final. Michel Platini mencetak gol
kemenangan dan membawa Prancis menang 3-1 dalam extra-time di ajang
Piala Eropa 1984.
* Zinedine Zidane mencetak golden goal (lewat
tendangan penalti) yang memberi kemenangan Prancis 2-1 di ajang Piala
Eropa 2000.
* Pertemuan keduanya dalam laga persahabatan dalam
dua tahun terakhir ini. Les Bleus menang 2-1 di Stade de France pada
Oktober 2014 dengan gol yang dilesakkan oleh Karim Benzema dan Paul
Pogba, sementara gol Portugal dicetak oleh Ricardo Quaresma lewat titik
penalti.
* Tendangan bebas Mathieu Valbuena memberi kemenangan Prancis 1-0 atas Portugal dalam laga di Lisbon pada September 2015.
Kronologi laga Prancis dan Portugal:
Prancis:
* Babak penyisihan grup A:
Prancis 2 Romania 1
Prancis 2 Albania 0
Prancis 0 Swiss 0
* Babak 16 besar:Prancis 2 Irlandia 1
* Kuarter-final: Prancis 5 Islandia 2
* Semi-final: Prancis 2 Jerman 0
Portugal:
* Babak penyisihan grup B:
Portugal 1 Islandia 1
Portugal 0 Austria 0
Portugal 3 Hungaria 3
* Babak 16 besar: Portugal 1 Krosia 0 (a.e.t)
* Kuarter-final: Portugal 1 Poland 1 (5-3 on pens)
* Semi-final: Portugal 2 Wales 0
Data dan fakta:
*
Portugal tidak terkalahkan dalam 13 laga terakhir mereka di ajang
kejuaraan Eropa. Rata-rata kemenangan dan hasil imbang Portugal mencapai
1,8.
* Prancis menang dalam empat laga terakhir melawan Portugal di seluruh kompetisi. Rata-rata kemenangan Prancis mencapai 2,05.
* Prancis meraih lima kemenangan dari enam laga terakhir di kejuaraan Eropa. Rata-rata kemenangan Prancis mencapai 2,05.
* Portugal rata-rata mencetak 2,5 gol dalam lima laga dari enam laga terakhir di kejuaraan Eropa.
* Portugal rata-rata hanya mencetak 2,5 gol dari tiga laga kandang melawan Prancis di seluruh kompetisi.
* Portugal mencetak sekurang-kurangnya dua gol dari lima dalam enam laga terakhir di kejuaraan Eropa.
Prediksi laga:
*
Fakta, bahwa Portugal kalah dalam 10 laga terakhir melawan Prancis.
Capaian ini membuat Portugal tampil sebagai skuad underdog melawan
Prancis sebagai tim tuan rumah.
* Portugal memerlukan "sentuhan Midas" dari Cristiano Ronaldo untuk meraih gelar juara Piala Eropa 2016.
*
Prancis melaju ke final dengan mengalahkan juara dunia Jerman 2-0.
Penampilan mereka boleh dibilang makin menyeramkan dengan mengandalkan
pemain depan Antoine Griezmann.
* Pasukan Prancis asuhan pelatih
Didier Deschamps mengancam skema permainan Portugal yang mengandalkan
penguasaan bola di lini tengah.
Prediksi hasil laga menurut editor Antaranews.com:
* Portugal: 0
* Prancis: 2
Prediksi Portugal vs Prancis
Minggu, 10 Juli 2016 13:51 WIB
......Saya tidak ingin terbuai dengan kisah sukses masa lalu. Yang sekarang, adalah hal yang harus diperjuangkan kini dan bagi masa depan......