Sukabumi (ANTARA Jambi) - Jumlah rumah yang rusak di Kecamatan
Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akibat bencana pergerakan
tanah hingga kini sudah mencapai 407 rumah.
Sesuai data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Sukabumi jumlah rumah yang rusak di Desa Nagrakjaya sebanyak 336 unit
dengan rincian rusak berat sebanyak 148 unit, rusak sedang 91 unit dan
rusak ringan sebanyak 39 unit. Untuk Desa Cimenteng ada 71 unit,
sebanyak 66 unit terncam dan lima terisolir.
"Setiap harinya jumlah rumah yang rusak semakin bertambah, karena
tanah terus bergerak," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD
Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, selain rumah ada juga fasilitas umum yang rusak, seperti
masjid dan mushola, Kantor Desa Nagrakjaya, majelis taklim dan
puskesmas pembantu.
Selain itu, untuk warga yang memilih mengungsi, pihaknya sudah
menyediakan tempat pengungsian sementara yakni di SDN Nagrakjaya, di
sekolah tersebut sudah disediakan kebutuhan darurat untuk korban
bencana.
Dari pendataan yang dilakukan pihaknya, ada sekitar 974 jiwa yang
terdampak bencana yang juga pernah terjadi pada 2012 lalu. Namun, dari
sekian banyak korban yang rumahnya tidak bisa lagi dihuni, mayoritas
memilih mengungsi ke rumah saudaranya atau tetangganya.
"Untuk keamanan harta benda para pengungsi, petugas dari Polri dan
TNI terus bersiaga di lokasi bencana. Hingga kini kami masih melakukan
pendataan, karena data kerusaka terus bertambah," tambah Usman.
Sementara, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Agung
Citra mengatakan Tim Geologi dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Energi
dan Mineral (PESDM) Kabupaten Sukabumi, sudah ke lokasi bencana untuk
mengkaji kondisi tanah di daerah bencana.
"Kami masih menunggu laporan resmi dari PESDM dari hasil kajian yang
dilakukan pihaknya. Namun informasinya, pergerakan tanah di dua desa
ini masuk dalam kategori kerentanan tinggi," katanya.
Hingga kini 407 unit rumah rusak akibat pergerakan tanah di Sukabumi
Senin, 25 Juli 2016 19:53 WIB
......Setiap harinya jumlah rumah yang rusak semakin bertambah, karena tanah terus bergerak......