Jakarta (ANTARA Jambi) - Sebuah pesawat terbang carteran yang
mengangkut 77 orang, termasuk skuad klub sepak bola divisi utama Brasil,
Chapecoense, jatuh di sebuah pegunungan di Kolombia.
Berikut
empat hal yang Anda perlu ketahui dari salah satu kecelakaan pesawat
terparah dalam beberapa tahun terakhir di mana hanya enam orang yang
selamat dari tragedi ini, seperti ditulis BBC.
BAGAIMANA KEJADIANNYA?
Sebuah
pesawat carteran terbang dari Brasil ke Kolombia via Bolivia kehilangan
kontak dengan menara pengawas udara di daratan Senin tengah malam waktu
setempat (Selasa pagi WIB kemarin) setelah pilot pesawat ini melaporkan
ada gangguan listrik atau elektronik.
Sekitar pukul 22:15 waktu
setempat atau Selasa 10.15 WIB kemarin, saat akan mendekati kota
Medellin di Kolombia untuk mendarat, pesawat jatuh di Cerro Gordo di
kotamadya La Union.
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa pesawat ini kehilangan daya karena kurang bahan bakar.
Cuaca buruk menghalangi upaya penyelamatan, padahal situs jatuh pesawat dekat dari jalan umum.
Badan
manajemen bencana Kolombia mengatakan 71 orang tewas. Tadinya disebut
75 orang, tetapi kemudian diketahui empat orang yang tercantum dalam
manifes pesawat tidak jadi terbang.
SIAPA SAJA PENUMPANGNYA?
Pesawat
khusus perjalanan jarak pendek British Aerospace 146 yang dioperasikan
oleh maskapai pesawat carteran Bolivia, Lamia, ini mengangkut 77 orang.
Chapecoense tadinya akan bermain pada final Copa Sudamericana, melawan klub asal Medellin, Atletico Nacional.
Paling
sedikit tiga orang yang selamat adalah dua bek Chapecoense, --Alan
Ruschel dan Helio Zemper, serta kiper cadangan Jakson Follman. Mereka
cedera namun dengan tingkat kecederaan berbeda-beda.
Kiper utama klub
ini, Marcos Padilha alias Danilo, tadinya berhasil ditarik hidup-hidup
dari bangkai pesawat namun kemudian meninggal dunia.
Dinas
penerbangan Kolombia mengatakan ada 21 wartawan dalam pesawat naas ini,
enam di antaranya adalah wartawan Fox Sports Brasil dan jaringan
televisi terkenal Brasil, Globo.
SIAPA ITU CHAPECOENSE?
Chapecoense
adalah tim kecil dari Chapeco, sebuah kota di bagian selatan Brasil
yang terkenal dengan pengemasan dagingnya dan klub relatif liliput
dibandingkan dengan klub-klub besar yang bertanding pada Copa
Sudamericana, Liga Europa-nya Amerika Selatan.
Tim yang didirikan pada 1973 itu telah tampil sangat mengesankan tahun ini dengan berada pada papan tengah liga utama Brasil.
Chapecoense promosi ke liga utama Brasil, Serie A, untuk pertama kalinya dalam sejarah klub ini pada 2014.
Ini
pencapaian luar biasa bagi klub kecil yang menjadi salah satu klub
dengan anggaran sangat terbatas di divisi utama Brasil. Tak ada pemain
bintang dalam klub ini.
Pekan lalu mereka bersuka cita setelah
mengalahkan klub Atletico San Lorenzo de Almagro, tim yang jauh lebih
kesohor yang salah satu pendukungnya adalah Paus Fransiskus.
APA JENIS PESAWAT YANG JATUH INI?
Pesawat
buatan Inggris yang dioperasikan maskapai Lamia itu adalah pesawat
jarak pendek Avro RJ85 atau British Aerospace 146 yang acap digunakan
maskapai-maskapai untuk bandara-bandara di kota-kota kecil.
Saat-saat sebelum jatuh, gangguan listrik terekam oleh menara pengawas di bandara Medellin.
Ini bukan kecelakaan pertama yang menimpa pesawat British Aerospace 146:
Pada
1991, sebuah pesawat carteran serupa milik LAN Chile, tergelincir
sewaktu mendarat di Bandara Puerto Williams, Chile. 20 dari 73 orang
yang diangkutnya tewas.
Pada 2006, pesawat serupa yang dioperasikan
Atlantic Airways juga gagal mendarat mulus di Bandara Stord, Norwegia.
Empat orang tewas akibat kecelakaan yang didahului masalah pada sistem
rem pesawat ini.
4 hal yang perlu Anda ketahui dari Tragedi Chapecoense
Rabu, 30 November 2016 14:31 WIB