Jakarta, Antarajambi.com - Anggota Komisi II DPR Achmad Baidowi
menilai wacana pemindahan ibu kota membutuhkan keberanian politik untuk
merealisasikannya karena selama ini hanya sekedar wacana namun tidak
pernah terwujud.
"Salah satu alasan yang mengemuka ibu kota harus pindah karena
Jakarta sudah sangat semrawut, macet dan tidak aman dari bencana
banjir," kata Baidowi di Jakarta, Rabu.
Hal itu menurut dia karena Jakarta sudah tidak cocok lagi mengemban predikat ibu kota sekaligus pusat pemerintahan.
Dia menilai ketiga hal tersebut menjadi faktor penghambat tersendiri
misalnya terkait macet setiap hari sudah banyak kerugian akibat
pemborosan BBM dan juga kerugian waktu.
"Lalu apabila banjir menerjang Jakarta maka kerugian materiil semakin bertambah," ujarnya.
Politisi PPP itu menilai memosisikan Jakarta sebagai kota
perdagangan dan jasa sudah tepat dan sekarang tinggal pemerintah
menghitung kalkulasi anggaran yang dibutuhkan ketika ibu kota negara
pindah ataupun perpindahan pusat pemerintahan.
Menurut dia tinggal pilih beberapa alternatif untuk dibuat kalkulasi
dan dibandingkan dengan biaya yang harus keluar jika ibu kota dan pusat
pemerintahan tetap di Jakarta.
"Menuju realisasi wacana tersebut, pemerintah bisa membandingkan
dengan pemindahan ibu kota ataupun pusat pemerintahan yang ada di
beberapa negara. Selanjutnya, jika sudah positf tinggal menyiapkan
payung hukum serta persiapan sarana dan prasarana," katanya.
Pemindahan ibu kota butuh keberanian politik
Rabu, 12 April 2017 16:27 WIB