New York, Antarajambi.com - Kurs dolar Amerika Serikat melemah
terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena
ketidakpastian mengenai apakah pemerintahan Trump dapat terus mendorong
agenda reformasi ekonominya yang membebani pasar.
Gedung Putih awal pekan ini membantah gelombang baru tuduhan media bahwa
Trump mungkin telah mencoba menghalangi keadilan dengan meminta
Direktur FBI, James Comey, untuk mengakhiri penyelidikan terhadap mantan
penasihat keamanan nasional Michael Flynn.
"Saya harap Anda bisa membiarkan ini terjadi," kata Trump kepada Comey
saat itu, menurut laporan New York Times, mengutip dua orang yang
membaca memo yang ditulis Comey beberapa saat setelah bertemu dengan
Trump di Ruang Oval, suatu hari setelah Flynn mengundurkan diri dari
jabatannya atas skandal terkait Rusia pada Februari
"Pasar merespons kemungkinan bahwa reformasi pajak, belanja
infrastruktur, reformasi kesehatan dan kesepakatan perdagangan mungkin
tidak akan terjadi," kata Brendan Ahern, direktur investasi Krane Funds
Advisors.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama,
turun 0,79 persen menjadi 97,105 pada akhir perdagangan, tingkat
terendah sejak 9 November 2016, hari hasil pemilihan umum AS diumumkan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1.1208 dolar AS dari
1,1098 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik
menjadi 1,3035 dolar AS dari 1,2932 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar
Australia beringsut naik menjadi 0,7464 dolar AS dari 0,7417 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,30 yen Jepang, lebih rendah dari 111,55 yen pada
sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9732 franc Swiss dari 0,9806
franc Swiss, dan turun menjadi 1,3516 dolar Kanada dari 1,3616 dolar
Kanada.
Dolar Amerika Serikat melemah di tengah ketidakpastian Trump
Sabtu, 20 Mei 2017 7:07 WIB