Tarakan, Antarajambi.com - Tiga panglima angkatan bersenjata dari tiga negara, yakni Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Panglima Angkatan Tentera Malaysia Jenderal Tan Sri Dato' Sri Raja Mohamed Affandi bin Raja Mohamed Noor dan Chief of Staff, Armed Forces of the Philippines General Eduardo M Ano AFP menandatangani prasasti peresmian Maritime Command Center (MCC).
Penandatanganan prasasti tersebut dilakukan di Mako Lantamal XIII Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Senin pagi.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dalam sambutannya, mengatakan, peresmian MCC yang dilakukan saat ini oleh TNI dalam rangka menindaklanjuti Deklarasi Bersama di Yogyakarta antara ketiga negara, Indonesia, Malaysia dan Filipina pada Mei 2016 guna mewujudkan keamanan di wilayah perairan Sulu dan sekitarnya sebagai solidaritas sesana negara anggota ASEAN.
Dalam pertemuan itu telah mendorong semua pihak sepakat untuk menerapkan sejumlah langkah strategis preventif, di antaranya, melaksanakan patroli terkoordinasi ketiga negara, memberikan bantuan segera untuk menyelamatkan manusia dan kapal dalam kondisi darurat, mendirikan focal point nasional antara tiga negara guna menfasilitasi sharing informasi dan intelijen, serta membentuk jaringan kmunikasi untuk memudahkan koordinasi dalam situasi darurat.
"Langkah ini bukti nyata keseriusan TNI dalam mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo, yang menegaskan Indonesia merupakan negara poros maritim dunia. Sebagai aplikasi tanggung jawab Indonesia sebagai bagian dari ASEAN, TNI senantiasa menjaga stabilitas keamanan di wilayah nasional Indonesia dan regional," kata Panglima TNI.
MMC Indonesia berada di Tarakan, MCC Malaysia berada di Tawau dan MCC Filipina berada di Bongao.
"Penetapan MCC di tiga negara tersebut diharapkan akan mampu meredam, dan meninimalisir insiden yang mungkin terjadi di wilayah perairan yang menjadi perhatian keyiga negara itu.
Oleh karena itu, TNI akan siap dalam menjaga keamanan negara dan wilayah sekitarnya sebagai garda terdepan bekerja sama dengan dua negara sahabat lainnya.
MCC merupakan pos wilayah keamanan untuk memantau kapal-kapal yang beroperasi dan berpatroli di perairan laut.
Dalam kesempatan itu, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) ini mengharapkan pembangunan MCC di Tarakan, Tawao dan Bungao akan meningkatkan kemampuanya pada berbagai aspek terkait, seperti komunikasi, surveillance, komputerisasi sehingga dapat menghasilkan kemampuan deteksi dan analisa yang akurat, cepat, cermat dalam mendukung pengambilan keputusan komando dan pengendalian.
"Seluruh personil yang mengawaki MCC di tiga negara wajib memelihara dan meningkatkan profesionalisme guna menghasilkan output yang maksimal pada setiap operasi," kata Gatot.
Ketiga MCC juga perlu mengembangkan mekanisme kerja sama dalam sharing informasi dengan satuan terkait dan focal point lainnya guna perolehan data informasi yang akurat dan up to date dalam rangka mendukung operasi.
"Saya apresiasi semua pihak yang telah membantu pembentukan MCC di Tarakan, sekaligus MCC di Tawao, Malaysia dan MCC di Bungao, Filipina," ujarnya.
Semoga langkah kemitraan strategis ketiga negara ini dapat menjadi titik awal tekad bersama dalam wujudkan perdamaian dan stabilitas keamanan di wilayah negara masing-masing, ucap Panglima TNI.
Penandatantangan prasasti peresmian MCC itu disaksikan oleh Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu bersama Menteri Pertahanan Malaysia Dato' Seri Hishammuddin Tun Hussein dan Menteri Pertahanan Filipina Delvin N Lorenzana.
Dalam kesempatan itu juga hadir, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Ade Supandi, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie dan perwakilan dari ketiga negara.