Jambi (AntaraNews Jambi)- Seribuan umat Budha yang datang dari sejumlah daerah telah berkumpul di pelataran Candi Gumpung di Komplek Percandian Muarojambi, untuk melaksanakan ibadah puncak perayaan Waisak 2562 BE/2018, Selasa (29/5).
Perayaan waisak itu merupakan perayaan waisak se-Sumatera yang digelar di Komplek Percandian Muarojambi yang merupakan komplek percandian terluas di Asia Tenggara.
Prosesi dan ritual dalam detik-detik waisak itu dilaksanakan di pelataran Candi Gumpung yang terletak di kompleks percandian Muarojambi yang juga diikuti oleh Bhiksu dari beberapa negara tetangga seperti Thailand, Burma, Malaysia dan Singapura.
Umat Budha itu mulai memanjatkan doa-doa dalam proses pembacaan paritta, mantra, dan doa-doa secara khusyuk di depan altar megah, di pelataran Candi Gumpung yang terletak di komplek percandian Muarojambi.
Komplek percandian Muarojambi yang merupakan terluas di Asia Tenggara itu pada beberapa abad silam itu adalah sebagai kampus atau pusat pendidikan ajaran Buddha.
Dan bahkan Maha Guru Budhha Atisha dari Tibet pernah tinggal menetap dan belajar di Candi Muarojambi, Sumatera, selama 11 tahun lamanya atau sekitar tahun 1011-1023 Masehi.
Kawasan komplek percandian Muarojambi itu memiliki 82 reruntuhan (menapo) bangunan kuno. Saat ini sudah ada delapan bangunan candi yang telah dilakukan ekskapasi atau pemugaran dan pelestarian secara intensif oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi.
Suasana menjelang puncak perayaan Waisak di Candi Muarojambi
Selasa, 29 Mei 2018 19:03 WIB