Banjarmasin (Antaranews Jambi) - Peserta Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 asal Kabupaten Merauke Merze Adrian Tadeus Mahuze meninggal dunia sesaat setelah mengikuti kegiatan HPS di Desa Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.
Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Kurnadiansyah di Banjarmasin, Kamis, mengatakan, berdasarkan informasi, sebelum meninggal, korban sempat dirawat di Rumah Sakit Anshary Saleh Banjarmasin.
Namun, sekitar pukul 13:00 Wita, korban yang juga seorang ASN Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke, menghembuskan nafas terakhir.
"Setelah itu, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin, untuk dilakukan visum," katanya. Berdasarkan visum, korban dinyatakan meninggal akibat serangan jantung.
Rencananya, korban akan diterbangkan ke kampung halamannya, Merauke malam ini juga, menggunakan pesawat Lion Air pukul 19.00 wita.
"Selain visum, surat keterangan dari kepolisian sudah lengkap, sehingga jenazah sudah bisa diterbangkan malam ini juga," katanya.
Menurut Kurnadi, atas nama Gubernur Kalsel, Sekda dan penyelenggara HPS mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas peristiwa ini.
Kurnadi meminta maaf, bila ada pelayanan yang kurang berkenan, sehingga membuat peserta kurang nyaman. Namun tambah dia, pada intinya seluruh panitia telah berupaya memberikan yang terbaik.
Berdasarkan informasi, peristiwa tersebut terjadi, sesaat setelah korban masuk dalam mobil bersama rekannya.
Tidak lama kemudian, korban mengalami serangan tersebut, dan langsung dilarikan ke RS Anshari Saleh.
Sekretaris Daerah Kalsel Abdul Haris Makie, menengok jenazah ke RSUD Ulin, untuk memberikan penghormatan terakhir.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Merauke Sularso juga berada di RSUD terbesar di Kalsel tersebut.
"Pelaksanaan visum juga disaksikan oleh Bapak Sekda Haris Makie dan Bapak Bupati Merauke Sularso. Dan malam itu juga, langsung dilakukan serah terima korban," kata Kurnadi.
Sebagaimana diketahui, pada saat pelaksanaan HPS, cuaca dilokasi kegiatan panas terik, sehingga ada beberapa peserta, yang mengaku mengalami pusing.*
Baca juga: Mentan sebut pemanfaatan lahan rawa solusi saat paceklik pangan
Baca juga: Peringatan Hari Pangan optimalkan lahan rawa
Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Kurnadiansyah di Banjarmasin, Kamis, mengatakan, berdasarkan informasi, sebelum meninggal, korban sempat dirawat di Rumah Sakit Anshary Saleh Banjarmasin.
Namun, sekitar pukul 13:00 Wita, korban yang juga seorang ASN Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke, menghembuskan nafas terakhir.
"Setelah itu, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin, untuk dilakukan visum," katanya. Berdasarkan visum, korban dinyatakan meninggal akibat serangan jantung.
Rencananya, korban akan diterbangkan ke kampung halamannya, Merauke malam ini juga, menggunakan pesawat Lion Air pukul 19.00 wita.
"Selain visum, surat keterangan dari kepolisian sudah lengkap, sehingga jenazah sudah bisa diterbangkan malam ini juga," katanya.
Menurut Kurnadi, atas nama Gubernur Kalsel, Sekda dan penyelenggara HPS mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas peristiwa ini.
Kurnadi meminta maaf, bila ada pelayanan yang kurang berkenan, sehingga membuat peserta kurang nyaman. Namun tambah dia, pada intinya seluruh panitia telah berupaya memberikan yang terbaik.
Berdasarkan informasi, peristiwa tersebut terjadi, sesaat setelah korban masuk dalam mobil bersama rekannya.
Tidak lama kemudian, korban mengalami serangan tersebut, dan langsung dilarikan ke RS Anshari Saleh.
Sekretaris Daerah Kalsel Abdul Haris Makie, menengok jenazah ke RSUD Ulin, untuk memberikan penghormatan terakhir.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Merauke Sularso juga berada di RSUD terbesar di Kalsel tersebut.
"Pelaksanaan visum juga disaksikan oleh Bapak Sekda Haris Makie dan Bapak Bupati Merauke Sularso. Dan malam itu juga, langsung dilakukan serah terima korban," kata Kurnadi.
Sebagaimana diketahui, pada saat pelaksanaan HPS, cuaca dilokasi kegiatan panas terik, sehingga ada beberapa peserta, yang mengaku mengalami pusing.*
Baca juga: Mentan sebut pemanfaatan lahan rawa solusi saat paceklik pangan
Baca juga: Peringatan Hari Pangan optimalkan lahan rawa