Batanghari, Jambi (ANTARA) - Sebagian Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Batanghari masih kekurangan komputer untuk pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Selasa.
Untuk mengatasi kekurangan komputer tersebut, sekolah meminjam laptop kepada wali murid dan menggunakan laptop milik tenaga pengajar di sekolah.
Seperti di SMA N 1 Batanghari, sekolah itu harus meminjam 20 unit laptop dari wali murid. Dan di SMA N 10 Batanghari harus menggunakan 12 unit laptop milik tenaga pengajar untuk memenuhi kekurangan komputer dalam pelaksanaan UNBK tersebut.
"Kita punya 85 komputer, namun itu masih kurang karena ada 310 siswa kita yang melaksanakan UNBK yang di bagi dalam tiga sesi," kata Kepala Sekolah SMA N 1 Batanghari Hafid di Muarabulian.
Begitu pula di SMA N 10 Batanghari, di SMA tersebut ada 92 siswa yang mengikuti UNBK yang dibagi dalam tiga sesi. Namun komputer yang dimiliki tidak cukup sehingga sekolah harus menggunakan laptop tenaga pengajar untuk mencukupinya.
Pihak sekolah mengaku telah mengajukan bantuan pengadaan komputer kepada dinas pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jambi. Namun karena banyak sekolah yang mengajukan bantuan sehingga dinas pendidikan tidak mampu memenuhi semua pengajuan tersebut.
"Selain ajukan bantuan ke dinas pendidikan, secara bertahap kita menggunakan dana bos untuk membeli komputer, dalam satu tahun anggaran kita membeli lima unit komputer," kata Kepala Sekolah SMA N 10 Batanghari Hindun.
Sementara itu dihari kedua pelaksanaan UNBK tidak ada kendala yang mengganggu kelancaran pelaksanaan UNBK. Baik dari segi jaringan listrik dan kendala-kendala lainnya.
Hanya saja tingkat kesulitan soal UNBK ditahun 2019 ini diakui pihak sekolah cukup tinggi jika dibandingkan tahun sebelumnya. Meski pihak sekolah belum melihat soal UNBK ditahun ini, namun jika dilihat pada saat simulasi UNBK, soal yang ada diakui sekolah memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi.
"Pada saat simulasi tersebut soal-soalnya merupakan soal kurikulum 13 sementara kita masih menggunakan kurikulum 2006, namun ditahun ajaran baru nanti kita sudah sepenuhnya menggunakan kurikulum 13," kata Hindun.