Jambi (ANTARA) - Bupati Merangin Al Haris, Senin, memantau langsung pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di dua sekolah penyelenggara yakni SMPN 1 dan SMPN 4 Merangin untuk memastikan pelaksanaan ujian berjalan lancar.
Didampingi Kadis Pendidikan Merangin H Zubir, bupati pertama memantau pelaksanaan UNBK di SMP Negeri 4 Merangin. Di SMP tersebut dari 327 anak yang mengikuti UNBK ada dua orang siswa yang tidak mengikuti UNBK.
Kedua anak yang menurut salah seorang guru berhenti sekolah pada semester dua itu. Kedua siswa ini sebelumnya telah sebulan lebih tidak masuk sekolah, dari pihak sekolah mengaku telah menghubungi ke rumah siswa.
Pelaksanaan UNBK di SMP favorit tersebut dibagi dalam tiga sesi. Sesi pertama masuk pukul 07.30-09.30 WIB, sesi kedua masuk pukul 10.30-12.40 WIB dan sesi ketiga masuk pukul 14.00-16.00 WIB.
Ada empat ruang yang digunakan untuk pelaksanaan UNBK di sekolah tersebut. Untuk tiga ruang masing-masing berisi 22 orang siswa dan satu ruang laboratorium komputer berisi 45 orang siswa.
"Alhamdulillah pelaksanaan UNBK di sekolah ini aman dan lancar. Tapi perlu disediakan genset guna mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik secara mendadak," kata bupati.
Selanjutnya bupati dan rombongan bertolak ke SMP Negeri 1 Merangin. Di sekolah yang berada di kawasan Pasar Atas Bangko itu terdapat sebanyak 258 orang siswa yang mengikuti pelaksanaan UNBK.
Ada satu siswi yang tidak mengikuti jalannya UNBK. Siswi tersebut menurut keterangan salah seorang guru tidak mengikuti UNBK karena sakit. Di sekolah itu pelaksanaan UNBK juga dibagi menjadi tiga sesi yang sama.
Menyinggung apakah ada dispensasi Pemkab Merangin terhadap tiga orang siswa yang tidak mengikuti pelaksanaan UNBK, Dijelaskan bupati nantinya pihak sekolah akan mencari informasi lebih lanjut mengapa anak itu tidak mengikuti UNBK.
"Jika anak itu dalam kondisi sakit, nanti diupayakan diberi dispensasi untuk mengikuti UNBK susulan. Tapi jika anak itu sudah putus sekolah dengan alasan lain, tentu cara lain pula yang ditempuh," ujarnya.
Sementara Wabup Merangin, Mashuri juga memantau pelaksanaan UNBK di SMP Negeri 2 Merangin kawasan Rantau Panjang Tabir. Di sekolah yang kali pertama melakukan UNBK itu, juga ada siswa dari SMP lain yang bergabung mengikuti UNBK.
Siswa dari SMP Negeri 42 Merangin dan SMP Negeri terbuka tergabung melakukan pelaksanaan UNBK di SMP Negeri 2 Merangin. Hal itu menurut salah seorang guru, karena belum tersedianya perangkat komputer di sekolah mereka.
Namun demikian wabup mengaku bersyukur, karena pelaksanaan UNBK di SMP Negeri 2 Merangin tersebut berlangsung aman dan lancar sampai berakhirnya sesi pertama.
Selanjutnya wabup memantau UNBK di SMP Negeri 10 Merangin di kawasan Margo Tabir. Di sekolah itu pelaksanaan UNBK juga berlangsung lancar, tanpa ditemukan kendala yang bearti.
Setelah memastikan di dua sekolah itu pelaksanaan UNBK aman, H Mashuri kemudian bertolak ke SMP Negeri 43 Merangin di kawasan Sungai Ulak Kecamatan Nalotantan. Ada sebanyak 147 siswa yang mengikuti UNBK di SMP tersebut.
"Ini merupakan kali ketiga bagi SMP Negeri 43 Merangin mengikuti UNBK, sehingga terlihat lebih aman dan lancar lagi. Di SMP 2 Merangin tadi masih ada yang kesulitan dalam mengoperasikan komputer, tapi sudah bisa diatasi," kata Mashuri.
Mengingat ada dua sekolah yang bergabung mengikuti UNBK di SMP Negeri 2 Merangin, wabup minta kepala sekolah untuk menambah jumlah operator yang hanya berjumlah dua orang.
"Sejauh ini sudah 70 persen SMP di Kabupaten Merangin yang sudah melaksanakan UNBK. Jadi memang masih ada 30 persen SMP yang melakukan ujian secara manual," katanya lagi.
Tahun depan lanjut wabup, Pemkab Merangin akan terus mendorong semua SMP melaksanakan UNBK. Semua sekolah yang belum mempunyai perangkat komputer akan segera di lengkapi.
"UNBK ini menyambung dari pada sikap kejujuran siswa, tidak ada rekayasa, tidak ada dibantu guru karena soal untuk setiap siswa berbeda, sehingga tidak bisa saling mencontek. Ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan kita," kata Mashuri menambahkan.***