Jakarta (ANTARA) - Pemerintah memprediksi puncak arus mudik lebaran pada 2019 jatuh pada hari Jumat, 31 Mei 2019, kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko,
"Sudah kami antisipasi bahwa puncak arus mudik pada H minus 5 yakni pada 31 Mei hari Jumat sementara puncak arus balik pada 9 Juni pada hari Minggu atau H plus 3 lebaran," kata Moeldoko usai rapat Penyelenggaraan Mudik 2019 di Gedung Bina Graha, Jakarta pada Jumat.
Menurut Moeldoko, pada mudik 2019, seluruh jalan tol yang telah dibangun di Pulau Jawa akan dioperasikan hingga ke Probolinggo, Jawa Timur.
Pemerintah memperkirakan jumlah pemudik pada 2019 akan meningkat 4,4 persen dibanding tahun sebelumnya.
Selain itu, untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas, pemerintah melalui Dinas Perhubungan dan Korlantas Polri akan memberi imbauan baik melalui spanduk maupun penyiaran di media radio.
"Kami juga tadi memikirkan bagaimana nanti kalau ada kecelakaan atau yang masalah di jantungnya bagaimana penanggulangannya. Kami sudah mempersiapkan dengan baik agar persiapan P3K-nya bisa memberikan bantuan," kata Moeldoko.
Sementara itu, Asisten Operasi Polri Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi menjelaskan kepolisian telah merencanakan pengamanan bagi para
pemudik.
"Kami sudah merencanakan dan sudah dilakukan di tiap-tiap polda pengamanannya. Jadi baik itu yang berangkat mudik maupun yang pulangnya, kami sudah siapkan pengamanannya," demikian Rudy.
Untuk kelancaran lalu lintas di tol Cikampek, pemerintah akan menghentikan sementara pekerjaan pembangunan jalan tol layang Cikampek.
Selain itu, petugas akan memberlakukan sistem "contra flow" pada waktu-waktu tertentu untuk mengurai kepadatan kendaraan mudik.
Petugas juga akan disiagakan mengatur arus lalu lintas di pintu keluar Tol Terbanggi Besar di Lampung.
Baca juga: Angkasa Pura I buka pendaftaran mudik gratis
Baca juga: Daop 8 Surabaya siapkan 634 tiket mudik bareng BUMN