Jambi (ANTARA) - Kegiatan mengantre bahan bakar solar bahkan hingga menginap di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Jambi menjadi tradisi bagi awak truk angkutan di Kota Jambi.
"Ya.. mereka mengante sejak malam hari, menginap gitu. Itu hampir setiap malam untuk bisa mendapatkan solar," kata Amir, salah seorang petugas di salah satu SPBU di Kota Jambi, Sabtu.
Antrean truk itu terjadi hampir di semua SPBU di Kota Jambi untuk bisa mendapatkan dan melakukan pengisian solar lebih dulu.
Antrean itu dilakukan oleh awak truk sebelum mereka beroperasi, bahkan tidak sedikit mereka yang baru pulang beroperasi langsung ngantre BBM solar itu.
"Kita baru buka sekitar pukul 06.00 WIB, antrean truk sampai memenuhi pintu masuk ke SPBU, mau gimana lagi, yang penting kami layani sebatas stok ada," kata petugas itu.
Hal sama juga terjadi di SPBU Jalan Pangeran Hidayat, bludakan truk terjadi setiap pagi. Bahkan kendaraan kecil juga berbagan bakar solar harus ikut mengantre bersama truk dan minibus.
Bahkan tak jarang mengakibatkan kepadatan arus lalu lintas karena antrean truk sampai ke jalan raya. Seperti yang terjadi di SPBU Handil, atau di SPBU Kebun Kopi Jambi serta lainnya.
"Kondisinya sama di semua SPBU," kata seorang petugas di SPBU Jalan Pangeran Hidayat.
Yang menarik, setelah pintu gerbang SPBU di buka, para pengemudi truk langsung berlomba memasukan kendaraanya ke tempat pengisian bahan bakar solar.
Kendaraan truk itu antara lain truk-truk pengangkut barang, sayur, pengangkut pasir serta tanah urugan hingga mobil boks. Saat menunggu, para awak seolah telah menjadi satu komunitas dan mengisi waktu dengan mengobrol sambil menunggu gerbang SPBU di buka.
"Sudah biasa kami ngantre sejak dini hari, atau kami tidur di mobil biar dapat antrean paling depan dan bisa langsung kerja pagi hari," kata salah seorang pengemudi truk yang tengah menunggu giliran melakukan pengisian solar di SPBU Kebun Kopi.