Jambi (ANTARA) - Sebanyak 3.302 calon mahasiswa perguruan tinggi negeri mengikuti tes tertulis Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) di Universitas Jambi (Unja).
“Pada hari ini ada 3.302 calon mahasiswa yang mengikuti tes tertulis SMMPTN yang dilaksanakan dalam dua sesi,” kata Rektor Unja Prof. H. Johni Najwan di Jambi, Kamis..
Dari 15 PTN wilayah Barat yang bekerjasama melaksanakan SMMPTN secara serentak dan bersama, Unja merupakan perguruan tinggi ketiga dengan jumlah calon mahasiswa yang mengikuti SMMPTN terbanyak setelah Universitas Andalas dan Untirta Banten.
Sebanyak 3.302 calon mahasiswa yang melaksanakan tes tertulis SMMPTN tersebut berasal dari berbagai daerah, terutama dari 11 kabupaten dan kota di Provinsi Jambi. Dan sebagian calon mahasiswa lainnya merupakan calon mahasiswa yang tidak lulus seleksi pada seleksi SBMPTN yang dilaksanakan pada beberapa waktu yang lalu.
Melalui SMMPTN, Unja akan menjaring sekitar seribuan mahasiswa untuk diterima di Unja. Karena berdasarkan Permenristekdikti nomor 60 tahun 2018 tentang penerimaan maba program S1 pada PTN, jumlah maksimal perguruan tinggi menerima calon mahasiswa melalui jalur SMMPTN maksimal 30 persen dari kuota penerimaan calon mahasiswa. Dimana pada tahun 2019 ini, kuota penerimaan mahasiswa baru di Unja sebanyak 7.500 calon mahasiswa.
“Kita berharap calon mahasiswa yang lulus melalui SMMPTN ini merupakan calon mahasiswa yang berkualitas, karena inputnya sudah dilakukan dengan baik, begitu pula dengan prosesnya, dan harapannya hasilnya juga akan baik,” kata Prof. H. Johni Najwan.
Melalui jalur SMMPTN tersebut, Unja sebelumnya telah melakukan kebijakan dengan menerima calon mahasiswa hafiz Qur’an tanpa melalui tes tertulis. Dari 47 calon mahasiswa yang mendaftar, terdapat 17 calon mahasiswa hafiz yang lulus tanpa melalui tes tertulis seperti calon mahasiswa lainnya.
Calon mahasiswa hafiz yang lulus tersebut merupakan calon mahasiswa yang hafal 30 juz Al Qur’an. Bukan hanya sekedar hapal setoran ayat-ayat Al Qur’an, namun calon mahasiswa tersebut juga mampu mentartilkan 30 juz ayat-ayat suci Al Qur’an.
D itahun-tahun yang akan datang Unja akan tetap membuka jalur khusus hafiz Qur’an tersebut. Karena menurut Rektor Unja anak-anak hafiz Qur’an memiliki keistimewaan yang luar biasa.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di Kampus Unja Mendalo, pelaksanaan SMMPTN berjalan dengan kondusif. Calon mahasiswa yang mengikuti tes tertulis SMMPTN tersebut cukup tertib tampak dari raut wajahnya calon mahasiswa tersebut serius dalam menyelesaikan soal-soal tes tersebut.
“Saya berpesan agar calon mahasiswa yang nantinya lulus untuk dapat bersyukur dan mengikuti proses pendidikan dengan baik, dan bagi calon mahasiswa yang belum lulus, saya yakin itu jalan terbaik dari Allah dan Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk anda,” kata Prof. H. Johni Najwan.