Jambi (ANTARA) - Pelajar Sekolah Menengah Atas sederajat di Kota Jambi mendapatkan wawasan kebangsaan melalui Festival Film Pendek dan Diskusi Film sebagai upaya membentengi kaum milenial dari radikalisme dan terorisme.
Terdapat 16 video pendek bertema anti radikalisme dan terorisme yang di buat oleh pelajar SMA sederajat di kota itu. Yang kemudian akan di seleksi untuk di lombakan di tingkat nasional.
"Melalui festival film pendek ini, sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat mencegah terjadinya terorisme atau radikalisme," kata Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Jambi Prof. H. Muhammad Syukri di Jambi, Jumat.
Sementara itu, menurut Wali Kota Jambi Dr. H. Syarif Fasha terorisme sama seperti narkotika, semakin di tindak semakin banyak bermunculan. Karena narkotika dan terorisme tersebut bergerak dibawah dan secara tersembunyi. Untuk itu perlu kekuatan masyarakat memerangi terorisme dan narkotika, diantaranya dilakukan masyarakat dari kalangan anak muda atau kaum milenial sebagai generasi penerus bangsa.
"Saat ini salah satu yang menjadi ancaman dalam perpecahan bangsa dan negara yakni hoax," kata Dr. H. Syarif Fasha.
Dijelaskan Syarif Fasha setiap orang memiliki masanya, untuk generasi milenial masanya berada pada 10 sampai 20 tahun ke depan. Tetapi untuk menuju masa itu, generasi milenial harus dipersiapkan mulai dari saat ini.
Menurut Syarif Fasha penyebaran paham radikalisme dan terorisme ini tidak hanya di kalangan tua tetapi yang paling gampang masuk ke kalangan milenial. Maka dari itu, Ia mengajak milenial agar tidak terpapar pengaruh paham-paham yang akan memecah belah bangsa.
Festival Film Pendek tersebut digagas oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang bersinergi dengan forum koordinasi pencegahan terorisme (FKPT) Provinsi Jambi. Kegiatan tersebut dibuka Wali Kota Jambi Dr. H. Syarif Fasha yang dilaksanakan di Hotel Abadi Suite Kota Jambi.