Jambi (ANTARA) - Menurunnya kualitas udara di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, membuat Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Tanjung Jabung Timur, Jambi menghentikan untuk sementara kompetisi sepak bola Piala Soeratin Tanjabtim U-13 dan U-15 tahun 2019.
Kebijakan penghentian aktivitas pertandingan tersebut merespon pekatnya kabut asap yang ditimbulkan akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di wilayah kabupaten Tanjabtim. Komite Kompetisi Askab PSSI Tanjabtim Zainal Abidin, membenarkan hal tersebut, Ia menyatakan, kabut asap dan kondisi udara di areal lapang sepak bola paduka berhala atau lokasi diadakan kompetisi piala Soeratin saat ini sudah sangat tidak baik untuk kesehatan.
"Hasil koordinasi panitia bersama tim kesehatan dan melihat kondisi udara di sekitaran lapangan paduka berhala dalam kondisi tidak baik, maka semua pertandingan hari ini dan Sabtu untuk U-13 dan U-15 kami hentikan sementara,"kata Zainal Abidin.
Ia menjelaskan, aktivitas Piala Soeratin ini terpaksa ditunda hingga dua hari ke depan, itupun jika kondisi udara memungkinkan. Hingga kini, kabut asap yang ditimbulkan dari bencana karhutla itu masih pekat dan tebal. Hasil koordinasi yang dilakukan pertandingan tersebut akan dilanjutkan pada hari Minggu (8/9), itupun jika kualitas udara memungkinkan.
Tidak hanya Liga Pelajar yang dihentikan sementara, Siswa Sekolah Dasar (SD) di kabupaten itu turut diliburkan untuk sementara waktu.
Berdasarkan surat edaran dari Dinas Pendidikan Tanjab Timur, siswa SD kelas V dan VI hingga hari Sabtu (7/9) diliburkan, dimana sebelumnya siswa kelas I-IV SD di Kabupaten itu sejak hari Senin (2/9) telah diliburkan. Meski telah dikeluarkan surat edaran, sejumlah orang tua murid masih mengantar anaknya ke sekolah. Hal itu disebabkan belum sampainya surat edaran tersebut kepada orang tua murid. Dan sebagian orang tua sudah mendapatkan surat edaran resmi dari Dinas Pendidikan,yang telah tersebar melalui pesan whatsapp.
Satu diantaranya di SD 23 Kelurahan Sabak Ilir Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Hingga pukul 7.30 Wib masih terlihat para siswa dan orang tua mendatangi sekolah tersebut. dan
"Katanya libur lagi anak anak anak ini, tapi sekolah belum mengintruksikan bubar maka kami masih menunggu, kalau melihat kualitas udara pagi ini sudah pantas untuk diliburkan karena kabutnya pekat sekali, jarak pandang saja tidak sampai 100 meter," Suprapto salah satu orang tua siswa.