Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi meningkatkan kapasitas penyelenggara Sistim Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) dan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) tahun 2019.
"SLRT dan Puskesos ini mendata masyarakat by name, by addres, by job, diharapkan Pemerintah Kota Jambi mendapatkan data yang valid terkait data kemiskinan," kata Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi, Selasa.
Dijelaskan Fasha, Kementerian Sosial membuat suatu aplikasi untuk mendata Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan kesejahteraan sosial dari pemerintah pusat. Aplikasi tersebut dapat menyesuaikan data dalam hitungan menit dan jam, tergantung dengan data yang disajikan oleh petugas.
Melalui SLRT dan Puskesos tersebut diharapkan masyarakat miskin dan masyarakat rentan miskin akan lebih mudah mengakses program bantuan kesejahteraan masyarakat oleh pemerintah.
Dikatakan perwakilan Kementerian Sosial RI Dr. Sri Cahyo Rini, komitmen pemerintah daerah khususnya bupati dan wali kota menjadi faktor utama dan strategis untuk mendorong semakin berkembangnya SLRT dan Puskesos di daerahnya.
"Kehadiran SLRT dan Puskesos ini untuk memberikan manfaat yang lebih besar untuk masyarakat luas," kata Dr. Sri Cahyo Rini.
Dijelaskan Fasha, Permasalahan kemiskinan menjadi permasalahan nasional, tidak hanya daerah. Bahkan setiap kepala daerah melakukan kampanye, yang dijual yakni menurunkan angka kemiskinan.
Menurut Fasha, menurunkan angka kemiskinan tidak hanya bicara soal data. Tetapi bagaimana mengimplementasikan semua permasalahan yang ada. Salah satu upaya pemerintah pusat yakni melaksanakan SLRT dan Puskesos.
Sementara itu, pemerintah kota itu turut melakukan beberapa inovasi agar bantuan kesejahteraan sosial bagi warga miskin tersebut diterima oleh KPM yang benar-benar membutuhkan. Salah satu inovasi yang dikembangkan pemerintah kota itu yakni memberikan kartu pengawasan atau kartu kendali pengguna gas LPG 3 kilogram.
Inovasi tersebut saat ini tengah di uji coba kota itu di tiga kecamatan, dan hasilnya masyarakat menyambut positif inovasi tersebut.