Jambi (ANTARA) - Grand final Walikota Jambi Sumatera Cup Prix (SCP) 2019 menjadi wadah untuk mempromosikan wisata unggulan.
"Ada banyak multiplier efek dari kegiatan nasional tersebut, tidak hanya mengembangkan sektor otomotif, namun juga merupakan wadah promosi wisata Kota Jambi," kata Juru Bicara Pemerintah Kota Jambi Abu Bakar di Jambi, Kamis.
Melalui ajang balap motor nasional tersebut akan banyak tamu yang datang dari luar Provinsi Jambi, sehingga menjadi kesempatan untuk mengenalkan dan mempromosikan Jambi di kancah nasional. Tidak hanya promosi wisata, namun pengaruh besar tentunya terhadap peningkatan ekonomi di kota itu.
Dijelaskan Abu Bakar, wisata yang dapat dipromosikan di ajang tersebut diantaranya wisata Danau Sipin, taman dan wisata kuliner khas Jambi.
Ada yang berbeda pada event grand final SCP Walikota Jambi tersebut, yakni pakaian yang akan dikenakan oleh umbrella girl. Umbrella girl yang identik dengan pakaian seksi, pada grand final SCP di kota itu akan mengenakan pakaian adat Jambi dilengkapi dengan memakai tengkuluk.
“Pada perhelatan grand final SCP nantinya kita tidak melihat umbrella yang sexy, ini juga bagian dari promosi budaya,” kata Abu Bakar.
Grand Final Walikota Jambi Sumetera Cup Prix (SCP) 2019 tersebut akan dihelat di sirkuit non permanen Tugu Keris Siginjai Kota Jambi. Ajang bergengsi di Regional I Sumetera tersebut berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (23-24) November 2019.
Ratusan pembalap akan ambil bagian pada seri-5 grand final SCP tersebut. Tidak hanya dari Sumatera, para pembalap nasional dari Pulau Jawa akan turun dan bersaing disirkuit non permanen Tugu Keris tersebut.
“Ini seri terkahir SCP, kita menjadi tuan rumah grand final, sebelumnya seri-4 di laksanakan di Sumatera Barat,” kata ketua IMI Provinsi Jambi Syafruddin.
Pada ajang tersebut IMI Jambi turut menyelenggarakan 4 kelas untuk persiapan Poprov. Secara keseluruhan akan ada 21 kelas, termasuk kelas Vespa. Dan tidak hanya para racer pria, para lady racer nantinya juga akan menjajal sirkuit non permanen Tugu Keris Siginjai tersebut pada kelas metic.
“Lady racer dari Pulau Jawa juga banyak,” kata Syafruddin.