Jambi (ANTARA) - Sejumlah pembalap nasional ikut serta dalam perebutan podium kehormatan atau gelar juara balap motor grand final Wali Kota Jambi Sumatra Cup Prix (SCP) 2019 di sirkuit non permanen Tugu Keris Siginjai Kota Jambi, Sabtu, (23/11).
Deretan nama-nama pembalap nasional yang turut menaikan suhu persaingan pada grand final Sumatera Cup Prix tahun 2019 tersebut antara lain Richard Tarore dari Papua, Andi Permana, Rio Adrian dan Asep Bedun dari Jawa Barat, Alfad dari Sulawesi dan Renggi Lukmana dari Sumatera Barat.
Para jagoan adu kebut sepeda motor di ajang balapan jalan raya itu turun di kelas underbound dan metic terbuka.
Pada ajang yang digelar pada Sabtu dan Minggi tersebut mempertandingkan 21 kelas lomba. Selain deretan nama-nama pembalap nasional tersebut, pembalap-pembalap Sumatera turut ambil bagian pada grand final SCP 2019 tersebut.
Pada hari pertama, balapan sempat diwarnai hujan lebat yang turun mengguyur kawasan Tugu Keris Siginjei yang merupakan ikon wisata dan ruang publik andalah Kota Jambi. Akibatnya kegiatan balapan sempat ditunda karena lintasan licin.
Sementara itu animo warga Kota Jambi cukup antusias menyaksikan balapan motor tersebut. Sirkuit balapan berbentuk X mengintari Tugu Keris Siginjei. Petugas kepolisian melakukan rekayasa arus lalu lintas karena semua ruas jalan yang mengakses ke Tugu Keris ditutup untuk dijadikan lintasan sirkuit.
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Jambi Syafruddin mengatakan, grand final SCP 2019 tersebut merupakan event terbesar yang dilaksanakan di Kota Jambi selama tahun 2019 ini. Dimana ada 367 orang pembalap dengan jumlah starter mencapai 674 starter.
‘Selain grand final SCP 2019, pada ajang ini kita turut mempertandingkan kelas untuk praporprov Provinsi Jambi tahun 2019 yang akan dilaksanakan di sirkuit non permanen Tugu Keris Siginjai ini pada tahun 2020 mendatang,” kata Syafruddin
Sementara itu, Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan, kejuaraan balap motor tersebut merupakan salah satu media pendidikan kepada masyarakat untuk taat berlalu lintas. Melalui even balap motor tersebut, pemerintah memfasilitasi masyarakat yang memiliki hobi balap motor. Dengan harapan tidak ada lgi aksi balap liar yang dilakukan di jalan-jalan dalam kota Jambi.
“Ajang ini memberikan pendidikan non formal kepada masyarakat untuk mentaati aturan lalu lintas, harapannya tidak ada lagi yang melakukan balap liar karena telah kita fasilitasi,” kata Wali Kota Jambi, Syarif Fasha di Jambi.
Selain itu, Fasha mengatakan ke depan pemerintah akan menyiapkan sirkuit permanen sehingga kejuaraan-kejuaraan nasional balap motor dapat diselenggarakan di Kota Jambi.
Sebagai langkah awal, saat ini pemerintah kota itu tengah menjajaki pembangunan stadion. Kedepan halaman stadion tersebut dapat dimanfaatkan untuk dijadikan sirkuit non permanen.