Jambi (ANTARA) - Hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Provinsi Jambi berdampak terhadap meningkatnya debit air Sungai Batanghari dan Kota Jambi kini dalam keadaan waspada banjir.
“Berdasarkan pantauan pada hari ini (29/01) pukul 07.00 WIB, ketinggian muka air Sungai Batanghari 13,80 meter, dengan kondisi ini kita menetapkan status siaga empat,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jambi Feriadi di Jambi, Rabu.
Berdasarkan Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 8 Tahun 2019, jika ketinggian air berada di atas 13,5 meter maka ditetapkan status siaga empat.
Pada status siaga empat, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi bencana banjir yang sewaktu-waktu dapat melanda sejumlah wilayah di Kota Jambi.
Persiapan yang dilakukan dengan membangun posko siaga darurat di depan Mako Damkar Kota Jambi. Menyiapkan peralatan kesiapsiagaan bencana banjir dan Damkar telah melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait.
Meski saat ini ketinggian muka air sudah berada pada status siaga empat, namun air belum mengenai pemukiman masyarakat. Saat ini air baru menggenangi sejumlah fasilitas umum seperti jalan, dan jalan lingkungan.
“Pemukiman belum ada yang terendam,” kata Feriadi.
Meski pemukiman masyarakat belum ada yang terendam, namun pihak Damkar Kota Jambi menghimbau agar masyarakat untuk tetap waspada. Terutama terhadap binatang buas yang kemungkinan besar akan keluar karena habitat-nya yang terusik.
Dijelaskan Feriadi, hewan buas yang dimaksud, salah satunya ular. Dalam sebulan terakhir, hampir setiap hari petugas mengevakuasi ular yang berkeliaran di pemukiman masyarakat.
“Hampir setiap hari petugas kita mengamankan ular di pemukiman masyarakat, kemarin ada dua ekor, satu ular kobra dan satu lagi ular piton,” kata Feriadi.
Ular-ular yang berhasil di amankan oleh Dinas Damkar Kota Jambi tersebut di serahkan ke penangkaran karena Damkar Kota Jambi belum memiliki tempat penampungan.*
Kota Jambi siaga hadapi banjir luapan Sungai Batanghari
Rabu, 29 Januari 2020 18:39 WIB