Jambi (ANTARA) - Banjir potensial menjadi kendala pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di sejumlah daerah di Provinsi Jambi, khususnya di kawasan langganan banjir.
"Di Kota Jambi ada tiga kecamatan yang rawan banjir saat pemungutan suara, diantaranya Kecamatan Danau Sipin, Telanai dan Kecamatan Jambi Timur," kata Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi, Rabu.
Selain di Kota Jambi, daerah langganan banjir lainnya tersebar di Batanghari, Sarolangun dan Merangin.
Sejumlah kecamatan yang terancam banjir di kabupaten dan kota tersebut karena berada di sepanjang bantaran sungai Batangahari. Dimana saat ini debit air Sungai Batangahri meningkat cukup signifikan karena tingginya intensitas curah hujan.
Sementara di Sarolangun ada empat kecamatan yan rawan banjir saat pelaksanaan pilkada, yakni Kecamatan Limun, Air Hitam, Mandi Angin dan Kecamatan Sarolangun.
Kemudian di Kabupaten Batanghari terdapat enam kecamatan yang rawan banjir, yakni Kecamatan Maro Sebo Ulu, Mersam, Maro Sebo Ilir, Muara Tembesi, Batin XXIV dan Kecamatan Pemayung. Serta tiga kecamatan di Kabupaten Merangin.
Sementara itu, di Kabupaten Tebo lokasi TPS yang terendam banjir saat ini sudah berangsur surut. Hal tersebut disampaikan oleh bupati dan wali kota di Jambi saat menyampaikan persiapan pelaksanaan pilkada secara virtual bersama Pjs Gubernur Jambi.
Dengan kondisi tersebut, pendistribusian logistik daerah yang rawan terdampak banjir akan dilakukan lebih awal. Yang biasanya dilakukan pada H-1 pemungutan suara, akan dilakukan pada H-2 atau H-3, khususnya untuk daerah daerah yang sulit dijangkau dan rawan bencana.
Sementara itu, Wali Kota Jambi meminta KPPS melakukan peninjauan ulang terhadap titik dan lokasi TPS yang tidak terdampak banjir. Hal tersebut diinstruksikan Syarif Fasha karena potensi terjadinya banjir di Kota Jambi lebih besar.
"Kota Jambi ini merupakan daerah yang paling dekat dengan hilir sungai, artinya kiriman air Sungai Batanghari dari hulu sungai besar kemungkinan akan terjadi dalam beberapa hari kedepan dan ini sangat berpotensi terjadinya banjir," kata Syarif Fasha.
Di Kabupaten Batanghari saat ini debit air sungai sudah mencapai 400 sentimeter lebih dan BPBD daerah itu sudah menetapkan status tanggap darurat banjir. Sementara di kota Jambi saat ini sudah berada pada status siaga dua banjir. Diperkirakan debit air Sungai Batanghari di Kota Jambi akan terus meningkat, selain karena kiriman air dari hulu sungai, prakiraan cuaca dari BMKG selama lima hari kedepan juga akan turun hujan.
Kabupaten dan Kota di Jambi terkendala banjir saat laksanakan pilkada
Rabu, 2 Desember 2020 16:31 WIB