Jakarta (ANTARA) - Direktur utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dr Moh. Syahril mengapresiasi langkah Kementerian BUMN bersama Gugus Tugas Penanganan COVID-19 yang menyerahkan 1.000 butir chloroquine di RSPI Sulianto Saroso, Sunter, Jakarta, Sabtu.
"Kami ucapkan terima kasih kepada BUMN melalui Kimia Farma atas support-nya dengan obat chloroquine," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.
Syahril mengatakan bahwa obat ini bukanlah obat baru, namun sebelumnya pernah digunakan untuk penyembuhan penyakit malaria.
Lebih lanjut, ia menyebut sejumlah negara lain yang terdampak virus corona baru (COVID-19) juga menggunakan obat ini sebagai salah satu upaya penyembuhan.
"Obat ini sebetulnya untuk malaria, ya. Namun di beberapa negara memakai ini. Namun agar tidak salah paham, ini bukan drug of choice, ini bukan kita minum langsung sembuh, bukan. Obat ini memang dipakai di beberapa negara yang telah melakukan," jelas Syahril.
Bicara soal efek yang dihasilkan oleh chloroquine, ia mengatakan chloroquine yang telah digunakan oleh beberapa negara dan menunjukkan hasil positif itu lebih digunakan untuk penyembuhan, bukan untuk pencegahan.
"Kalau efek, diharapkan obat ini mampu memperkuat kekebalan tubuh dan mempercepat penyembuhan pasien COVID-19," kata Syahril.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah Indonesia akan memesan jutaan obat untuk menyembuhkan COVID-19.
Obat bernama Avigan dan chloroquine ini merupakan hasil riset dan pengalaman sejumlah negara dalam menghadapi wabah yang disebabkan virus corona jenis baru.
Obat-obat ini, kata Jokowi, akan sampai di tangan pasien melalui dokter yang berkeliling dari rumah ke rumah, rumah sakit, serta puskesmas di kawasan terinfeksi.
RSPI Sulianti Saroso mengapresiasi penyerahan obat chloroquine
Sabtu, 21 Maret 2020 21:16 WIB