Jambi (ANTARA) - Musim panen padi di lahan pesawahan Kabupaten Merangin akan menambah stok pangan warga di daerah itu menghadapi bulan suci Ramadhan juga dampak ekonomi terkait COVID-19.
"Merangin sedang panen hari ini, kita juga menghitung hasil panen ini akan surplus untuk pangan di sini," kata Bupati Merangin H Al Haris di Merangin, Senin.
Ia menyebutkan, hasil panen para petani pada akhir-akhir ini cukup bagus, sehingga akan memperkuat ketahanan pangan di daerah itu. Adapun kebutuhan pangan atau beras Kabupaten Marangin sebanyak 11.000 ton.
Menurut bupati, luas areal pesawahan yang panen pada April 2020 sekitar 106 hektar yang tersebar di sejumlah kecamatan yang ada di daerah itu.
Menurut dia, ketersediaan pangan atau beras warga di daerah itu akan aman, dan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan warga di sana.
"Selama ini memang Kabupaten Merangin surplus beras, dan manajemen distribusi sudah dilakukan. Bila stok mulai sedikit maka mereka akan mendapat pasokan," kata bupati.
Namun di sisi lain, ia menyebutkan kebutuhan pokok yang menipis di daerah itu adalah gula pasir.
"Yang kurang gula pasir, sudah mulai susah," kata Al Haris.
Namun ia sudah meminta kepada Bulog untuk melakukan pengiriman ke Merangin, sehingga pihaknya akan langsung melakukan operasi pasar. Sedangkan yang lainnya, seperti minyak goreng secara umum masih aman,
"Yang betul-betul kurang sekarang gula, minyak goreng semua siap. Saya tegaskan tidak ada yang menimpun barang, kalu ada yang menimbun akan ditindak," kata bupati.
Selain itu, bupati Al Haris menyebutkan pihaknya telah melakukan langkah-langkah penanganan dampak COVID-19 terhadap perekonomian warga di daerah itu. Pihaknya telah melakukan pendataan untuk melakukan antisipasi dampak yang terjadi.
"Jelas dampaknya sangat terasa, di satu sisi kita lakukan pencegahan di sisi lain warga kami membutuhkan biaya hidup. Dampak himbauan tinggal di rumah sangat dirasakan, termasuk juga mereka yang kena isolasi mandiri juga harus mendapat bantuan," katanya.
Pihaknya telah mengumpulkan semua kepala desa terkait antisipasi untuk penanganan masalah sosial yang terjadi di daerah masing-masing.