Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengajak semua pihak untuk menjalin kerja sama internasional yang terkoordinasi dan terintegrasi secara baik daripada saling tuding dan mencari kesalahan antarnegara di tengah pandemik COVID-19 yang mengglobal saat ini.
"Tidak ada gunanya warga dunia saling menyalahkan, mari hindari saling tuding. Saat ini paling penting adalah memutus mata rantai penyebaran COVID-19 bersama-sama, menjaga stabilitas ekonomi dan sosial akibat terhentinya aktivitas ekonomi, setelah itu kita bangun kembali perekonomian nasional di negara kita masing-masing usai COVID-19 berlalu," kata Basarah dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Pernyataan itu disampaikannya saat tampil sebagai pembicara dalam acara "Neighborhood Party Talk: Partai Politik Tiongkok-Indonesia Bergandengan Tangan Melawan COVID-19" yang berlangsung jarak jauh, Selasa.
Baca juga: Bamsoet kirim ribuan APD ke 79 RS di seluruh Indonesia
Basarah dalam konferensi tersebut sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan itu menegaskan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah Indonesia yang saat ini sedang bekerja keras memotong persebaran COVID-19 dengan membentuk gugus kerja pemberantasan COVID-19.
Menurut dia, setiap negara memiliki karakteristik berbeda-beda karena struktur masyarakat, geografi, dan kultur politik masing-masing berbeda.
"Jadi, kalau negara lain ada yang menerapkan kebijakan lockdown sementara Indonesia menerapkan kebijakan social distancing dengan skala yang lebih besar, tentu pemerintah kami punya analisis tertentu hingga menerapkan kebijakan ini," ujarnya.
Basarah berharap konferensi internasional itu yang menggalang kerja sama antarnegara seperti yang dilakukan dengan Tiongkok kali ini banyak dilakukan dengan negara lain.
"Lebih baik kita saling bekerja sama secara internasional ketimbang kita saling menyalahkan," ucapnya menegaskan.
Dalam konferensi internasional yang dipimpin Dirjen Biro Asia IDCPC Sun Haiyan itu, para pakar kesehatan masyarakat dari Republik Rakyat Tiongkok yang tampil dalam konferensi internasional itu memberi banyak dukungan dan simpati kepada Indonesia.
Menurut Head of the Center for Global Public Health, Chinese Center for Disease Control and Prevention (CDC), Dong Xiaoping apa yang dilakukan pemerintah Indonesia saat ini, yang bekerja sangat keras memotong persebaran COVID-19, sudah sangat baik.
Baca juga: Basarah: Dua stafsus Presiden mundur, hindari "abuse of power"
"Saat berjuang menghentikan persebaran COVID-19 di negeri kami, pemerintah, rakyat dan semua pihak juga bekerja keras dan itu adalah pengalaman yang sangat berat. Itulah sebabnya bulan Maret lalu ketika kami mendengar ada warga Indonesia terkena COVID-19, kami segera mengirim bantuan medis," katanya.
Dalam kesempatan itu, Basarah juga menanyakan bentuk kerja sama terbaik yang bisa dikerjakan antara pemerintah dengan pemerintah, partai dengan partai, dan sesama organisasi kemasyarakatan antarkedua negara pascapandemik COVID-19, khususnya dalam menghidupkan kembali aktivitas perekonomian yang terhenti.
Menjawab pertanyaan Basarah itu, Wakil Dirjen Pembangunan dan Reformasi IDCPC, Li Suvang menyampaikan kegembiraannya dengan ajakan salah satu pimpinan DPP PDI Perjuangan itu.
"Di negeri kami, pemerintah menaruh perhatian sangat serius kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang jumlahnya jutaan," ujarnya.
Li juga menilai di Indonesia, pemerintah mengurangi biaya sewa, menurunkan segala unsur biaya, menambah subsidi, menambah jumlah kredit, serta menurunkan biaya pajak bagi perusahaan yang sulit bangkit.
"Kami bisa berbagi pengalaman ini kepada Indonesia, baik lewat pemerintah maupun lewat akses partai," kata Li Suvang.
Dalam konferensi internasional jarak jauh antarpartai kedua negara itu juga diikuti Wakil Menteri International Department of Communist Party of China (IDCPC), Guo Yezhou, serta perwakilan DPP Partai Nasdem, DPP Partai Gerindra dan DPP Partai Golkar.
Baca juga: Wakil Ketua MPR ajak masyarakat patuhi larangan mudik
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Ramadhan momentum lawan COVID-19