Jambi (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat nilai impor Provinsi Jambi turun sebesar 64,40 persen yakni dari 8,20 juta dolar AS pada Februari menjadi 2,92 juta dolar AS pada Maret 2020.
Keterangan resmi dari Kepala BPS Provinsi Jambi, Wahyudin, yang diterima Senin menybutkan, kegiatan impor Provinsi Jambi melalui tiga pelabuhan laut utama di Jambi yaitu pelabuhan Talang Duku Jambi, Muara Sabak dan Kuala Tungkal serta pelabuhan udara Bandara Sultan Thaha.
Dia mengatakan, untuk nilai impor Jambi pada Maret lalu sebesar 2,92 juta dolar AS atau terjadi penurunan sebesar 64,40 persen dibanding bulan sebelumnya.
Penurunan impor ini dipicu oleh turunnya nilai impor pada kelompok komoditi bahan kimia dan sejenisnya, kelompok komoditi karet dan sejenisnya, kelompok komoditi mesin dan alat angkutan, serta kelompok komoditi hasil industri dan lainnya.
Bila dilihat perannya sampai dengan dengan Maret 2020, impor kelompok mesin dan alat angkutan memberikan kontribusinya kepada total impor Jambi sebesar 52,33 persen dari total impor, diikuti peran kelompok bahan kimia dan sejenisnya yaitu sebesar 20,95 persen, dan impor hasil industri dan lainnya yaitu sebesar 19,45 persen.
Kemudian untuk kelompok komoditi makanan dan sejenisnya berperan sebesar 7,11 persen dan kelompok komoditi karet dan sejenisnya hanya berperan 0,17 persen.
"Perkembangan nilai impor Provinsi Jambi pada Maret 2020 dari negara-negara pengimpor utama dimana transaksi impor terbesar sampai dengan Maret 2020 adalah dari negara India yang mencapai 21,08 persen disusul dari Tiongkok yaitu sebesar 12,80 persen.