Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan April 2020 mengalami defisit 350 juta dolar AS dengan nilai ekspor 12,19 miliar dolar AS dan nilai impor 12,54 miliar dolar AS.
Suhariyanto menyebutkan bahwa defisit yang terjadi pada April 2020 lebih landai dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Diketahui, ekspor April 2020 mengalami penurunan 7,02 persen dibandingkan posisi pada bulan yang sama tahun sebelumnya, dan dibandingkan Maret 2020, angkanya turun 13,33 persen.
Sementara nilai impor April 2020 turun 18,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, serta jika dibandingkan Maret 2020 angkanya turun 6,10 persen.
Dengan demikian, selama periode Januari - April 2020, neraca perdagangan Indonesia masih berada pada posisi surplus sebesar 2,25 miliar dolar AS, dengan total ekspor 53,95 miliar dolar AS dan impor 51,71 miliar dolar AS.
"Tentunya ke depan performa ini bisa lebih baik lagi, karena kalau kita bandingkan dengan Januari - April 2019, performa ini masih jauh lebih bagus, apalagi kalau kita memerhatikan dampak COVID-19," ujar Suhariyanto.
Baca juga: BPS: Defisit neraca perdagangan Jawa Tengah terus turun sejak Januari
Baca juga: Di tengah COVID-19, KKP nyatakan ekspor perikanan menggembirakan
Baca juga: BPS catat neraca perdagangan RI Maret 2020 surplus 743,4 juta dolar