Jambi (ANTARA) - PT Telekomunikasi (Telkom) Wilayah Jambi siap membantu upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi dengan menyediakan aplikasi sistem pengendalian karhutla digital bernama 'Asap Digital' bekerja sama dengan Kepolisian Daerah (Polda) provinsi itu serta 'stakeholder' lainnya.
General Manager Telkom Witel Jambi Muhammad Zaidan Jauhari melalui Manager Business Government Enterprise Service, Irsyad mengatakan aplikasi ini sangat berguna untuk melakukan pencegahan karhutla, sehingga Telkom Witel Jambi siap menukung upaya pencehagan karhutla di provinsi ini.
Telkom Jambi juga berterima kasih atas dukungan yang sangat besar dari Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi yang mendorong untuk dilaksanakannya program Asap Digital yang diinisiasi Dirreskrimsus, Kombes Pol Edi Faryadi.
Kapolda Irjen Firman Shantyabudi meminta Telkom bisa hadir memberikan dan membantu kelancaran program Asap Digital dalam melakukan upaya pencegahan karhutla di Provinsi Jambi.
Memasuki musim kemarau tahun ini, dibutuhkan monitoring aplikasi yang dinamakan Aplikasi Sistem Analisa Pengendalian Karhutla Digital atau Asap Digital merupakan aplikasi yang memuat berbagai macam informasi terkini (realtime), seperti CCTV, kondisi udara, hotspot dan data prakiraan cuaca yang dapat dimanfaatkan untuk pencegahan karhutla.
Asap Digital yang diinisiasi oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi, Kombes Pol Edi Faryadi, bekerja sama dengan PT Telekomunikasi, untuk mendukung Infrastruktur PT Telkomunikasi yang didukung oleh anak perusahaan, yakni Telkomsel dan Telkomsat.
Provinsi Jambi yang memiliki banyak lahan perkebunan dan mayoritas lahan masih tanah gambut, pemasangan cctv menggunakan tower eksisting Telkomsel yang dekat dengan titik hotspot sangat tepat dalam mengendalikan karhutla.
Irsyad menjelaskan adapun fitur-fitur untuk program Asap Digital adalah CCTV yang bisa digunakan untuk live auto monitoring- manual zoom , available playback dua bulan (requested), kemudian sensor yang bisa menampilkan suhu udara, kualitas udara dan kelembaban udara.
Selanjutnya, ada data titik api yang bisa di update berkala per lima menit menyesuaikan data update pengendalian satelit Lapan yang tersedia rekap titik api yang memungkinkan untuk di download (requested) dan ada data perkiraan cuaca dari BMKG untuk hari ini dan dua hari ke depan
Telkom Witel Jambi bersama Segment Manufacture Business melihat peluang bahwa Asap Digital, selain bisa diimplementasikan di Jambi bisa juga diimplementasikan untuk daerah lain yang rawan kebakaran, seperti Palembang, Pekanbaru, atau Kalimantan.
Selain itu, benefit untuk perusahaan yang menggunakan Asap Digital, mendapatkan kondisi terkini kebakaran hutan dan lahan secara real time dan perusahaan merasa aman, serta mendapatkan prioritas penanganan karena dimonitoring selama 7x24 jam di 'Command Center' Polda Jambi.
Telkom juga memiliki evidence tambahan dari CCTV ketika kebakaran hutan untuk data penyidikan Polda Jambi.
Irsyad mengatakan, untuk saat ini yang sudah terpasang ada 6 titik, yaitu satu titik di kantor Telkom Centrum Depan RS DKT Jambi dan lima perusahaan perkebunan.
Kelima perkebunan itu adalah PT Anekapura Multikerta terpasang di lokasi Sungai Jeruk, PT Argo Tumbuh Gemilang Abadi berlokasi di Rantau Indah, PT Bukit Bintang Sawit lokasi Suak Kandis , PT Bara Ekaprima berlokasi di Betung Kumpeh dan PT Wana Seponjen Indah dipasang dilokasi Sungai Aur.
Telkom Jambi juga sudah berkoordinasi dengan beberapa stakeholder, di antaranya Polda Jambi, Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan, Dinas ESDM Pemprov Jambi, APHI, GAPKI dan beberapa perusahaan, sehingga dapat mencapai target selanjutnya dalam pemasangan 30 titik CCTV berikutnya.
"Nantinya setiap perusahaan yang bergabung di Asap Digital dapat melihat CCTV melalui dashboard dan pusat controller di Command Center Polda Jambi, Asap Digital akan disandingkan dengan aplikasi Lancang Kuning di Polda Riau," kata Irsyad.
Aplikasi Asap Digital akan didemonstrasikan dalam acara Apel Siaga dan Pelatihan Bersama Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Tanjabtim Distrik VII PT Wirakarya Sakti, pada hari Senin 6 Juli 2020, yang dihadiri oleh Gubernur Jambi, Kapolda Jambi, Danrem dan SKPD terkait.
Data dari BMKG tercatat pada Juli sudah memasuki musim panas atau kemarau dan berkaca pada 2019, KKI Warsi (Komunitas Konservasi Indonesia Warung Informasi Konservasi) mencatat tutupan hutan di Jambi tersisa 900.713 hektare atau berkurang 20.000 hektare dibanding 2017.
Kebakaran hutan andil dalam kehilangan hutan di Jambi. Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) Jambi merilis data karhutla sedikit lebih tinggi dari Warsi. Sampai 31 Oktober 2019, kebakaran di Jambi sekitar 165.186,58 hektare.
Karhutla melumpuhkan sektor perekonomian, 1.000 lebih sekolah libur, 63.000 orang terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan kerusakan lingkungan serius, sehingga perlu diupayakan pencegahan agar kebakaran hutan dan lahan tidak terulang lagi di Provinsi Jambi.
Telkom dukung aplikasi sistem pengendali karhutla "Asap Digital" di Jambi
Jumat, 3 Juli 2020 15:19 WIB