Jakarta (ANTARA) - Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle tidak terlibat dalam buku mengenai keluarga kerajaan yang akan terbit. Pasangan itu mengatakan mereka tidak diwawancarai untuk biografi tersebut, juga sama sekali tidak berkontribusi untuk isi bukunya.
"Duke dan Duchess of Sussex tidak diwawancarai dan tidak berkontribusi untuk 'Finding Freedom'", kata juru bicara pasangan itu dalam pernyataan.
Baca juga: Pangeran Harry-Meghan Markle sewa tim keamanan pribadi Tyler Perry
Baca juga: Harry-Meghan habiskan Rp784 miliar uang pajak Inggris dalam 2 tahun
"Buku ini didasari dari pengalaman penulis sebagai anggota media kerajaan dan pelaporan independen mereka sendiri," tulis pernyataan itu.
Buku tersebut ditulis reporter kerajaan Carolyn Durand dan Omid Scobie, yang diperkirakan akan memberi rincian bagaimana Harry-Meghan merasa kerajaan gagal mendukung mereka, kata surat kabar The Telegraph.
Surat kabar Times menulis kutipan buku itu, menunjukkan adanya perselisihan di antara anggota keluarga, di mana Harry merasa Meghan tidak disukai sebagian kerabatnya, dan yang lain merasa popularitas pasangan itu harus "dikendalikan".
Surat kabar itu mengatakan Meghan mendeskripsikan kritik tabloid sebagai "kematian oleh seribu luka".
Menurut The Telegraph, buku ini menggambarkan Harry dan Meghan sebagai kekuatan yang punya kemampuan membuat monarki lebih modern, namun mereka berkecil hati oleh penentu kekuasaan dan pemberitaan mengenai kehidupan pribadi mereka.
Harry dan Meghan beserta putra mereka, Archie, kini tinggal di Los Angeles setelah mundur dari tugas kerajaan Inggris pada Maret lalu.
Baca juga: Harry dan Meghan tuntut paparazzi untuk lindungi hak privasi anak
Baca juga: Meghan Markle dan Pangeran Harry tutup Sussex Royal
Baca juga: Pangeran Harry-Meghan Markle dukung kampanye boikot iklan Facebook