Tanjung Jabung Barat (ANTARA) - Sejumlah pedagang yang berusaha berjualan di kawasan wisata WaterFront City (WFC) Kualatungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabat) mengeluhkan penutupan kawasan itu sehingga berpengaruh terhadap aktifitas ekonomi dan pendapatan mereka.
Pemkab Tanjung Jabung Barat dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tanjabbar melakukan langkah antisipsi dan pencegahan COVID-19 dengan meminimalisasi sejumlah potensi yang bisa memicu penularan virus itu yang mengalami peningkatan di daerah itu.
Salah seorang anggota Komisi II DPRD Tanjabbar, Suprayogi Saiful menyayangkan penutupan itu, dan mengatakan penutupan WFC ini tidak tepat kerena berdampak merugikan para pedagang.
"Kurang tepat karena merugikan para pedagang , artinya hak hak para pedagang membangun ekonomi untuk berjualan secara aman, dan adil itu terganggu akan penutupan ini " kata Suprayogi
Ia berjanji untuk memfasilitasi para pedagang dengan melakukan komunikasi dengan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Tanjabbar, pemerintah kabupaten, BNPB dan institusi terkait lainnya.
"Kita siap diskusi dialog sama Dispora, Gugus Tugas , kepolisian dan BNPB, bagaimana agar para pedagang untuk bisa membangun usahanya lagi secara aman," kata Yogi.
Para pedagang berharap agar kawasan wisata WFC Kualatungkal bisa kembali dibuka dan mereka dapat berjualan membangun usahanya lagi.
"Harapannya semoga WFC dapat dibuka kembali agar bisa berjualan lagi seperti biasa. Kami akan tetap mengikuti protokol kesehatan dalam berdagang," kata salah satu pedagang yang ditemui.
Pedagang keluhkan penutupan WFC Kualatungkal, berjanji ikuti protokol kesehatan
Senin, 5 Oktober 2020 10:23 WIB