Pontianak (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo mengatakan, 62 persen keberhasilan program sosialisasi perubahan perilaku protokol kesehatan bisa dilakukan berkat peran jurnalis yang menjadi peserta Fellowship Jurnalis Perubahan Perilaku (FJPP).
Baca juga: Ma'ruf Amin: Pers garda depan informasikan pentingnya vaksin COVID-19
Namun, dengan adanya program ini, 62 persen keberhasilan program sosialisasi COVID-19 di Indonesia bisa dilakukan karena dibantu oleh para jurnalis yang mampu menangkal berbagai berita hoax yang beredar terkait COVID-19 di Indonesia, katanya.
Menurutnya, jurnalis memiliki peran sebagai agen perubahan perilaku untuk penanggulangan pandemi COVID-19, sehingga dirinya berharap agar program FJPP ini bisa terus berlanjut hingga Maret mendatang.
Baca juga: Ma'ruf Amin: Perilaku hidup sehat jangan cuma selama pandemi
"Kami menyadari, tanpa bantuan kawan-kawan jurnalis peserta program fellowship ini, kita akan kewalahan menghadapi serangan berita hoax yang terjadi. Namun, dengan adanya program ini, berbagai berita hoax terkait COVID-19 yang ada bisa ditangkal dengan pemberitaan yang baik oleh para jurnalis," katanya.
Sementara itu, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan insan pers memiliki peran sentral sebagai kunci sukses untuk menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat.
Baca juga: BNPB dan Satgas dukung persiapan RS Darurat COVID-19 Kota Bogor
Dikatakannya, beberapa ahli menyebutkan situasi pandemi COVID-19 ini menjadi salah satu fenomena yang berdampak besar dan sulit diprediksi yang menimbulkan berbagai ketidakpastian.
"Untuk itu peran media sangat diperlukan untuk membantu pemerintah guna menyosialisasikan kepada masyarakat terkait protokol kesehatan. Untuk itu, saya setuju jika program ini dilanjutkan karena untuk menyosialisasikan protokol kesehatan ini tidak bisa terputus ketika vaksin diberikan, namun juga harus diteruskan pasca pandemi, karena banyak hal yang perlu disampaikan kepada masyarakat," katanya.
Ma'ruf Amin meminta dukungan dari para insan pers agar bisa mendukung sosialisasi vaksinasi untuk negeri agar masyarakat memahami pentingnya vaksinasi tersebut untuk pencegahan penanggulangan COVID-19 di tengah masyarakat.
"Saat ini media sosial menjadi salah satu sarana penyebaran informasi yang banyak digunakan oleh masyarakat. Namun, di dalamnya masih banyak informasi yang tidak berimbang bahkan mengarah kepada hoax, sehingga perlu peran serta dari insan pers untuk menyampaikan informasi yang benar-benar akurat, agar masyarakat tidak mendapat informasi bohong," tuturnya.
Terkait hal itu, dirinya mengajak kepada seluruh jurnalis peserta FJPP untuk bisa memaksimalkan sosialisasi #vaksinasiuntuknegeri, agar masyarakat memahami pentingnya vaksinasi COVID-19.