Butusangkar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar, Sumatera Barat menanamkan minat baca sejak dini di kalangan anak-anak dan pelajar di daerah itu melalui lomba bercerita dan mendongeng.
"Lomba bercerita ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan minat dan kegemaran membaca dan meningkatkan pemahaman budaya mendongeng untuk anak-anak di Tanah Datar," kata Staf Ahli Bupati Tanah Datar Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Ermon Reflin di Batusangkar, Jumat.
Ia berharap lomba bercerita dan mendongeng antar sekolah dasar (SD) se kabupaten itu tidak hanya meningkatkan minat baca tetapi juga menumbuhkan rasa kekaguman dan kecintaan generasi muda akan kekayaan budaya bangsa melalui cerita-cerita yang disampaikan.
Sehingga dengan begitu fungsi perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat kebudayaan serta pusat peradaban dan kecerdasan dapat terwujud.
Ia mengharapkan di era digitalisasi ini Pemkab Tanah Datar selain menyediakan buku dalam bentuk fisik juga menyediakan versi e-book nya sehingga memudahkan tanpa harus datang ke perpustakaan.
"Kita patut bangga Tanah Datar sudah punya gedung perpustakaan yang megah, tetapi di zaman digital ini kita tidak bisa mengharapkan orang datang berbondong-bondong untuk mencari buku, yang perlu kita kembangkan selain buku dalam bentuk fisik juga ada versi e-book nya, sehingga orang dari mana-mana bisa akses tidak harus selalu datang ke perpustakaan," katanya.
Bunda literasi Tanah Datar, Ny. Lise Eka Putra mengatakan di zaman digitalisasi ini generasi muda harus membiasakan diri untuk rajin membaca karena membaca adalah gudangnya ilmu.
"Manfaatkan umur kita di saat muda ini, karena kita tidak tau apa yang akan terjadi beberapa tahun kemudian. Latih diri untuk rajin membaca, letakkan gadget, dan baca buku apa saja. Semakin kita banyak membaca, maka kita akan semakin pintar," katanya.
Ia mengatakan pada dasarnya banyak tokoh-tokoh hebat yang lahir dari Sumatera Barat jika ditelusuri semuanya pasti gemar membaca dan tidak pernah berhenti belajar.
"Sebut saja Buya Hamka, siapa yang tidak kenal beliau, dan beliau tidak hanya gemar membaca tetapi juga melahirkan banyak karya tulis dan buku," katanya.***3***