Palu (ANTARA) - Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, Sagaf S. Pettalongi mengemukakan beasiswa vokasi yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjadi peluang bagi guru di sekolah vokasi untuk mengasah kompetensi.
"Dengan adanya beasiswa ini,ini sangat membantu para guru vokasi di sekolah. Para guru vokasi di Indonesia, termasuk di Sulawesi Tengah, berpeluang untuk melanjutkan pendidikan di tingkat perguruan tinggi," ucap dia di Palu, Sabtu.
Kemendikbudristek bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyalurkan program beasiswa gelar dan nongelar pendidikan vokasi. Program beasiswa ini untuk guru, dosen, siswa, dan mahasiswa, yang bertujuan menyiapkan SDM unggul vokasi.
Ia menyebut para guru di sekolah vokasi di Sulawesi Tengah khususnya, harus memanfaatkan peluang yang disediakan pemerintah, demi mengembangkan mutu dan kompetensi pendidikan vokasi.
Ia juga mendorong para dosen dan mahasiswa untuk memanfaatkan beasiswa demi mengasah kemampuan secara intelektual dan keterampilan.
"Ini adalah peluang yang baik, sebagai bentuk kepedulian dan keberpihakan pemerintah dalam membangun SDM unggul. Olehnya, semua komponen guru, dosen, siswa dan mahasiswa harus memanfaatkan beasiswa ini," imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Kemendikbudristek Beny Bandanadjaja mengatakan lewat program beasiswa ini, guru dan dosen vokasi dapat mengenyam pendidikan lanjutan di perguruan tinggi, baik dalam maupun luar negeri.
Ia mengharapkan tercipta pengajar vokasi yang memiliki pemahaman dan pengetahuan yang lebih terhadap dunia vokasi.
"Sehingga mereka dapat membuat pendidikan vokasi di Indonesia makin maju. Apalagi selama ini masih banyak pengajar vokasi yang tidak memiliki 'background' (latar belakang) pendidikan vokasi," kata dia.
Bersama LPDP, Beny mengatakan bahwa beasiswa vokasi ini akan lebih mudah dijangkau.
Ia optimistis bahwa program ini berbeda dibandingkan dengan beasiswa LPDP pada umumnya.