Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menegaskan pondok pesantren perlu dibekali pendidikan vokasi dalam persaingan di era digital dan global saat ini.
"Diperlukan semangat kuat, tekad bulat, dan kerja sama dengan berbagai pihak agar pembaharuan dalam dunia pendidikan dapat terjadi," kata pria disapa Guz Jazil itu.
Baca juga: Wakil Ketua MPR mendorong pemerintah wujudkan Dana Abadi Pesantren
Demi menguatkan pendidikan di pesantren, Guz Jazil melakukan silaturahmi ke sejumlah akademisi, di antaranya Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
”Tentunya dengan berkolaborasi bersama akademisi ini sebuah keniscayaan. Kami mendengar pencerahan dari Rektor Unair dan jajarannya, terkait potensi dan tantangan dunia pendidikan mutakhir,” jelas Gus Jazil.
Saat ini, Gus Jazil yang juga Ketua Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Alquran Jakarta, sedang merintis sebuah pesantren modern yakni Pondok Pesantren Modern Sunanul Muhtadin di Desa Sidorukun, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Setelah sebelumnya Sudah didirikan SMP Modern Al-Maajid dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
”Kami ingin nanti sekolah kejuruan bisa diberikan penerapan keahlian yang memang dibutuhkan para santri, untuk membekali kehidupan di masa mendatang,” harap Gus Jazil.
Sementara itu, Rektor Unair Mohamad Nasih mengatakan keberadaan sekolah vokasi atau kejuruan bakal menjawab tantangan sekaligus kebutuhan Gresik sebagai kota industri.
”Kita siap bersinergi dengan pesantren. Memang sebelumnya, di Gresik kami telah membuka beberapa kelas untuk beberapa program studi di antaranya D3 Keperawatan, D3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), D3 Laboratorium Medis, serta D4 Teknologi Radiasi Pencitraan,” jelas Nasih.
Nasih menjelaskan potensi pendidikan vokasi untuk SMK dan perguruan tinggi di pesantren juga bisa memberikan kecakapan dan keahlian yang nantinya akan mempermudah dalam mendapatkan lapangan pekerjaan.
”Yang terjadi, saat pendidikan vokasi masih ditempuh mahasiswa, pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan sudah inden (menunggu),” kata Nasih.
Baca juga: Gus Jazil: MPR harus hadir di tengah kesulitan masyarakat
Baca juga: Wakil Ketua MPR ajak guru jadikan para santri gemar membaca
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Pandemi jadi bagian ujian ketauhidan