Jakarta (ANTARA) - Melalui MSIB ini, kami meyakini mitra perusahaan dapat menjadi guru yang baik bagi generasi muda, dan melengkapi pembelajaran dalam pendidikan tinggi
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Dr Kiky Yuliati menyatakan bahwa program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) menyiapkan mahasiswa jadi insan profesional.
"Pendidikan itu tidak salah apabila menyiapkan lulusannya untuk bekerja dan menjadi insan profesional. Kesiapan itu tidak dimaknai hanya sekadar bekerja, tetapi ketika dia bekerja, dia harus bisa berpikir, bernalar dan memiliki keahlian tertentu," katanya saat hadir secara daring pada acara penandatanganan kerja sama MSIB di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan menyiapkan mahasiswa menjadi insan profesional di tengah masyarakat adalah bagian dari mewujudkan hakikat pendidikan, seperti pesan Ki Hajar Dewantara, dimana pendidikan diselenggarakan untuk mendekatkan siswa ke hidup dan kehidupan masa depan.
"Pemerintah telah memberlakukan kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, dilandasi dengan pemikiran bahwa sebagian masyarakat memilih pendidikan diploma sarjana terapan untuk mencari kehidupan lebih baik masa depan," katanya.
Untuk itu, ia mengapresiasi upaya Kemendikbudristek, utamanya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi yang menyelenggarakan program MSIB dalam kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.
"Melalui MSIB ini, kami meyakini mitra perusahaan dapat menjadi guru yang baik bagi generasi muda, dan melengkapi pembelajaran dalam pendidikan tinggi, karena semakin beragam sumber belajar mahasiswa, maka akan semakin kaya perspektif dan wawasannya untuk beradaptasi di masa depan," katanya.
Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir pemerintah Indonesia telah memberikan perhatian lebih kepada pendidikan vokasi, dan kehadiran program MSIB dalam Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka semakin mempererat hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat.
"Kebijakan ini penting bagi pendidikan vokasi. karena vokasi erat dengan kehidupan dan penghidupan masyarakatnya. Dengan kerja sama ini, mari kita dukung MSIB agar mahasiswa bisa menjadi pribadi hebat dan memimpin perubahan menuju Indonesia maju," katanya.
Saat ini, Kemendikbudristek tengah menjalankan program MSIB untuk yang kelima kalinya. Program ini membuka lowongan sebanyak 51 ribu, dengan jumlah pendaftar yang mencapai 98 ribu mahasiswa.
Setelah diseleksi, ada 36 ribu mahasiswa yang diterima magang dan melakukan studi independen pada berbagai perusahaan di seluruh Indonesia.
Kepala Program MSIB Kemendikbudristek Wachyu Hari Haji mengatakan, program ini bisa memberikan tiket emas menuju dunia kerja bagi mahasiswa.
“Melalui program magang dan studi independen bersertifikat ini, mahasiswa bisa mendapatkan tiket emas, sudah banyak yang langsung diterima di perusahaan tempat magang dengan gaji di atas upah minimum regional (UMR) setelah lulus,” katanya.