Jambi (ANTARA) - Sampai dengan posisi Mei 2021, kinerja industri jasa keuangan di Provinsi Jambi secara umum tercatat positif dimana kredit yang disalurkan Bank
Umum yang berlokasi di Provinsi Jambi tumbuh 9,59 persen (yoy) dan
1,41 persen (ytd) dan kredit BPR tumbuh 2,44 persen ( ytd ) begitu pula kredit bermasalah menunjukkan trend menurun.
Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi Yudha Nugraha K di Jambi, Minggu (25/7) mengatakan, penyaluran kredit bank umum di posisi Mei 2021 mencapai Rp 43,13 triliun meningkat bandingkan posisi Desember 2020 kemarin yang mencapai Rp42,53 triliun.
"Jika dibandingkan Mei 2020 lalu naiknya cukup baik yakni pada Mei 2020 kinerja penyaluran kredit sebesar Rp39,36 triliun setelah mengalami penurunan jika dibandingkan kredit posisi Desember 2019 yakni sebesar Rp40,1 triliun, " kata Yudha.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank umum yang
berlokasi di Provinsi Jambi tumbuh 17,07 persen (yoy) dengan total
rekening mencapai 4,45 juta rekening.
Sementara itu, rasio NPL bank umum Provinsi Jambi terus mengalami perbaikan seiring dengan stimulus
kebijakan restrukturisasi akibat dampak Covid-19 yang dikeluarkan OJK, program subsidi bunga, dan pemulihan aktivitas sosial ekonomi dan mobilitas masyarakat sejak pertengahan Semester 2 2020.
"Posisi Mei 2021 NPL kita sebesar 2,24 persen menurun dibandingkan Desember 2020 sebesar 2,55 persen dan Mei 2020 sebesar 2,99 persen, " terangnya.
Yudha menegaskan kepada perbankan untuk dapat menjaga tren NPL yang sudah menurun ini meski nantinya program restrukturisasi kredit sudah tidak lagi dijalankan.
"Jangan sampai nanti pas restrukturisasi kredit dicabut, NPL jadi tinggi. Kita berharap perbankan bisa menjaga hal tersebut, " ujarnya.