Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) sekaligus Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo Rosan P. Roeslani memberikan dukungan penuh kepada lifter Eko Yuli Irawan untuk terus berprestasi, termasuk di Olimpiade Paris 2024.
Dalam konferensi pers virtual, Jumat, Rosan mengungkapkan bahwa Eko sebelumnya telah menyampaikan keinginannya untuk melanjutkan karier sebagai atlet angkat besi. Bahkan, Rosan menyebut hasrat Eko untuk bisa kembali tampil di Olimpiade masih besar.
"Begitu selesai pertandingan (di Olimpiade Tokyo), Eko duduk di sebelah saya dan mengatakan 'Pak, kalau diizinkan saya ingin ikut kualifikasi dan berkontribusi untuk olahraga angkat besi terutama Olimpiade (Paris), masih penasaran saya belum raih emas'. Saya pun bilang oke," kata Rosan.
Rosan tak akan menghalangi keinginan Eko selama prestasi dan kesehatannya masih terjaga. Pada sisi lain, Rosan juga berharap Eko dapat menjadi inspirasi dan berbagi pengalaman dengan atlet angkat besi junior.
Dalam beberapa kesempatan, termasuk dalam acara konferensi virtual, Jumat, Eko juga mengaku masih penasaran untuk membawa pulang medali emas dari pesta olahraga terbesar di dunia tersebut.
Maklum, dalam empat penampilannya di Olimpiade, ia baru mengantongi masing-masing dua perak dan perunggu. Perak diraih di kelas 62kg putra Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan Tokyo 2020 di nomor 61kg putra.
Sementara perunggu didapat saat debut di Olimpiade Beijing 2008 untuk nomor 56kg putra dan Olimpiade London 2012 di kelas 62kg putra. "Mungkin untuk sekarang belum ya," kata Eko saat mendapat pertanyaan terkait masa depan kariernya di dunia angkat besi.
"Karena cita-citanya meraih emas belum tercapai. Tapi kita lihat juga progres nanti ke depan seperti apa. Mungkin berjuang untuk mempertahankan medali masih sanggup, tapi untuk emas kita akan lihat bagaimana persiapannya. Semoga masih bisa bersaing untuk Olimpiade berikutnya," ujar Eko menuturkan.
Di Olimpiade Tokyo, Eko Yuli harus puas dengan membawa pulang perak usai mencatatkan total angkatan 302kg, dengan snatch 137kg dan clean and jerk 165kg.
Sementara itu, Li Fabin asal China merebut medali emas dengan total angkatan 313kg (snatch 141kg dan clean and jerk 172kg). Lifter Kazakhstan Son Igor berhak atas medali perunggu dengan total angkatan 294kg (snatch 131kg dan clean and jerk 163kg).