Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau vaksinasi COVID-19 untuk sebanyak 375 pelajar sekolah luar biasa (SLB) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat.
“Saya meninjau pelaksanaan vaksinasi untuk kurang lebih 375 pelajar SLB. Kita harapkan ini bisa memberikan perlindungan dan proteksi secara maksimum kepada para pelajar SLB,” kata Presiden Jokowi dalam peninjauan di SLB Negeri 1 Yogyakarta, yang dipantau dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jakarta.
Presiden mengatakan vaksinasi COVID-19 bagi para pelajar SLB merupakan upaya perluasan vaksinasi guna menurunkan tingkat penyebaran COVID-19, terutama COVID-19 Varian Delta.
“Vaksinasi bagi pelajar ini merupakan bagian dari upaya perluasan vaksinasi yang kita lakukan untuk kendalikan penyebaran COVID-19, terutama varian Delta, karena kita tahu COVID-19 ini tak mungkin akan hilang,” ujar Presiden.
Dalam peninjauan vaksinasi itu, tampak mendampingi Presiden dalam tayangan di kanal Youtube Sekretariat Presiden, yakni Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Sebelum vaksinasi di SLB Negeri 1 Yogyakarta, Presiden meninjau pelaksanaan vaksinasi untuk masyarakat di Jogja Expo Center (JEC), Kabupaten Bantul. Vaksinasi di JEC tersebut menyasar 8.000 penerima vaksin.
“Vaksinasi yang dilakukan untuk 8.000 orang, baik itu penyandang disabilitas, para abdi dalem, lansia, mitra Grab, dan masyarakat umum lain," ujar Presiden.
Saat ini, kata Presiden, semakin banyak masyarakat yang sudah divaksinasi di Tanah Air. Presiden berharap pada akhir tahun nanti lebih dari 70 persen masyarakat sudah divaksinasi.
"Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada masyarakat yang sudah antusias untuk vaksinasi, ini akan memberikan proteksi dan perlindungan pada kita semua, karena COVID-19, virus Corona ini tidak mungkin hilang secara total," katanya pula.
Presiden menekankan cara terbaik adalah melindungi diri dengan vaksinasi dan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.
"Cara yang terbaik adalah melindungi diri dengan vaksinasi dan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat," ujar Presiden.