Jambi (ANTARA) - Harga jual ikan asin di pasar-pasar tradisional, termasuk di Pasar Angso Duo Kota Jambi mengalami peningkatan akibat terdampak musim penghujan.
Kenaikan harga ikan asin sendiri tergantung dari jenis ikan asin nya, seperti ikan asin gabus, sepat, dan jenis ikan asin lainnya yang jarang ditemui karena tidak musim.
"Kalo untuk mendekati akhir tahun bakal naik, karena airnya lagi pasang nelayan jarang melaut jadi barang agak susah dapatnya. Puncaknya di akhir bulan September, Oktober, November, dan Desember yang biasanya musim penghujan dan sering banjir dari situlah ikan susah didapat" kata Dori penjual ikan asin di Pasar Angso Duo, Kamis.
"Seperti ikan asin gabus harganya kurang lebih Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per kilogramnnya karena ikan gabus musiman jadi agak susah", kata Dori.
Dimana ikan asin gabus tersebut termasuk salah satu ciri khas dari Jambi. Ikan asin gabus termasuk ikan musiman karena sulit untuk dibudidayakan di masyarakat.
"Ikan gabus tidak bisa dibudidayakan, karena ikan gabus asli dari rawa. Dulu sudah pernah dicoba tapi ikannya mati
dari situlah makanya ikan gabus mahal karena susah di pesan dan nunggu musimnya," katanya.
Pemasokan ikan asin tersebut banyak yang langsung dari Jambi, dan ada juga yang dari luar kota Jambi.
"Untuk ikan asin air tawar ini dari Jambi seperti dari Dabuk, Lambur, Kumpeh, dan Sebrang Jambi. Tapi kalo ikan laut asing dipasok dari dari Padang, Bengkulu, dan ada juga yang dari Kualatungkal", ujarnya.
Penjualan ikan asin di pasar Angso Duo ini mulai menurun, jika dibandingkan sebelum adanya pandemi covid 19. Sebelum adanya pandemi ini, pedagang ikan asin di pasar Angso Duo ramai di kunjungi pembeli.
"Ya jauhlah sekarang menurun , soalnya kan pasar sudah dimana mana. PPKM udah lewat tapi masih belum meningkat," ujarnya.