Jambi (ANTARA) - Kolam Telago Rajo yang terletak komplek percandian Muara Jabi di Desa Muaro Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, merupakan bukti peninggalan sejarah yang memiliki fungsi yang masih dimanfaatkan oleh masyarakat hingga saat ini.
Dengan luas areal kolam 130x100 meter dan kedalaman sekitar 2 sampai 3 meter dari permukaan, kolam tersebut diyakini sebagai waduk tempat untuk mengatur ketinggian agar tidak menggenangi kawasan itu.
Seperti yang dikatakan praktisi budaya di kawasan Candi Muaro Jambi yaitu Abdul Havis atau yang akrab disapa Ahok, bahwa kolam Telago Rajo merupakan tanggul yang sengaja dibuat pada zamannya.
"Kolam Telago Rajo ini sengaja dibuat lebih tinggi dari permukaan air agar tidak mengalir menggenangi kawasan candi, karena disini merupakan kawasan tanggul alam, dan tanggul alam tersebut merupakan hasil dari sedimentasi, sehingga keberadaan kolam tersebut sebagai penyekat atau tanggul," jelas Ahok.
Seperti fungsinya, kolam Telago Rajo tersebut pada zaman dahulu digunakan sebagai tempat untuk membersihkan diri. Namun, selain sebagai tempat membersihkan diri kolam tersebut juga dimanfaatkan sebagai tolak ukur pasang surutnya air di Sungai Batanghari, dan kebiasaan itu masih bertahan hingga sekarang.
"Jadi orang dulu jika ingin melihat keadaan air di Batanghari sedang meluap atau tidaknya mereka tidak perlu datang ke Sungai Batanghari, karena kalau air naik maka kolam itu akan naik juga airnya, masih sampai sekarang," katanya.
Di bawah pemeliharaanDirjen Kebudayaan, Kolam Telajo Rajo tersebut dijaga dan dirawat dengan berbagai fungsinya.
Kolam Telago Rajo Muara Jambi tetap terawat hingga kini
Rabu, 10 November 2021 15:29 WIB