Jambi (ANTARA) -
Memasuki penghujung tahun 2021 penjualan emas kian diminati di Jambi salah satu faktor penyebabnya karena mulai membaiknya perekonomian di Provinsi Jambi.
Meningkatnya penjualan emas saat ini diakui oleh pemilik Toko Emas Sumatera Kota Jambi, Andra mengatakan, meskipun pandemi Covid-19 belum seluruhnya menghilang, aktivitas masyarakat sudah berjalan seperti biasanya. Ditambah lagi, beberapa hasil perkebunan harga jualnya sudah stabil salah satunya seperti harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Rp 3.365 perkilogram.
"Kebanyakan sekarang ini masyarakat beli emas daripada jual," ujar Andra,Jumat. (10/12/2021).
Andra menyampaikan selama tahun 2021 ini penjualan emas relatif stabil. Bahkan pandemi COVID-19 tidak terlalu berpengaruh dibandingkan tahun 2020, sebab masyarakat sudah beraktivitas seperti biasanya.
"Penjualan dalam tahun 2021 lebih baik dibandingkan tahun lalu, ada juga yang pesan online. Jadi nanti tinggal ambil saja barangnya ke toko," tutur Andra.
Ia menyebutkan untuk harga emas saat ini masih stabil tidak ada mengalami kenaikan yang signifikan. Untuk harga emas logam mulia dibanerol Rp836 ribu pergram, sedangkan, satu suku dijual seharga Rp5,6 juta dan emas murni seharga Rp5,4 juta per suku.
Kemudian, untuk emas 70 persen saat ini dijual seharga Rp600 ribu pergam dan emas 75 persen dijual seharga Rp700 ribu pergram.
Sementara itu, Ikshan pegawai Toko Emas Asia yang berada di kawasan Pasar Kota Jambi juga mengakui bahwa penjualan emas ditempat pada tahun 2021 stabil dan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
"Harga emas masih stabil tidak naik dan juga tidak anjlok. Harga masih dapat dijangkau oleh masyarakat," tandasnya.
Ia menambahkan saat ini masyarakat lebih suka membeli emas perhiasan dibandingkan emas batangan.
"Masyarakat Jambi masih banyak untuk dipakai sendiri daripada investasi," ucap Ikhsan.