Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong holding BUMN Pangan ID FOOD untuk memperbaiki supply chain atau rantai pasokan pangan yang selama ini belum ada kepastian dan koordinasi.
Pemerintah Indonesia Rabu (12/1) resmi meluncurkan ID FOOD untuk menciptakan transformasi ekosistem pangan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir guna meningkatkan inklusivitas dan kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan.
Pemerintah menetapkan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sebagai induk holding BUMN Pangan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 118 Tahun 2021 yang diteken pada penghujung tahun lalu.
Pembentukan ID FOOD ini sejalan dengan dengan visi misi pemerintah dalam melaksanakan transformasi sektor pangan hingga berbagai komoditas pangan mulai dari beras, jagung, ayam, sapi, kambing, ikan cabai, bawang, gula, dan garam.
Mereka akan terhubung dalam satu rantai pasok yang ujungnya sampai ke penjualan ritel dan bisa naik kelas menjadi perusahaan berskala dunia.
Selain mendorong ID FOOD memperbaiki rantai pasokan, Erick juga menekankan agar holding BUMN Pangan fokus menjalankan Program Makmur yang menggarap proyek percontohan 50.000 hektare sawah.
Dia mengapresiasi proyek percontohan itu sudah mencapai 85.000 hektare dan menaungi 79 ribu petani yang mengolah jagung, padi, holtikultura, dan lainnya.
"Kami pastikan program ini menjadi perubahan menyeluruh, karena ada pembiayaan dan pendampingan kepada petani," ujarnya.
Pemerintah mendorong RNI bersama pihak swasta menjadi off taker atau penjamin komoditas hasil pertanian, bahkan termasuk komoditas peternakan dan perikanan.
Tak hanya itu, pemerintah juga mendorong ID FOOD agar melek teknologi supaya Indonesia memiliki produk pangan identitas yang tidak kalah dengan produk dari negara-negara tetangga.
Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan peluncuran holding BUMN Pangan dengan identitas baru ID FOOD ini diharapkan menjadi pemicu semangat dalam mendukung ketahanan pangan nasional; inklusivitas bagi petani, peternak, dan nelayan; serta menjadi perusahaan pangan berkelas dunia.
"Semoga holding BUMN Pangan dapat memberikan peran yang lebih kepada ekosistem pangan nasional, sehingga dapat hadir di tengah masyarakat Indonesia," ucap Arief.
Baca juga: Pengamat: Holding BUMN Pangan mampu kurangi cengkeraman tengkulak
Baca juga: Wamen: Merger 6 BUMN pangan momentum tingkatkan ketahanan pangan RI
Baca juga: Kementan berharap Holding BUMN Pangan mudahkan koordinasi perencanaan