Jakarta (ANTARA) - personel Persib Bandung yang menjalani karantina karena terpapar COVID-19 bertambah menjadi 27 orang, baik pemain maupun ofisial dari sebelumnya sembilan pemain.
Dokter Tim Persib Rafi Ghani, dikutip dari laman resmi klub, Sabtu, mengatakan paparan COVID-19 ternyata tidak berhenti pada sembilan pemain yang sudah dikarantina.
"Saat ini ternyata paparan COVID-19 varian omicron tidak berhenti di sembilan pemain awal, namun paparan melanda juga pemain lain dan para ofisial. Total keseluruhan sedang dikaratina pemain dan ofisial adalah 27 orang, sudah negatif lima orang," katanya.
Bahkan, kata dia, kondisi para pelatih saat ini semuanya bergejala, mulai dari ringan hingga salah satunya harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.
"Para pelatih terpapar, hasil pemeriksaan dinyatakan positif sehingga tidak bisa menghadiri konferensi pers," ujarnya.
Sesi konferensi pers virtual menjelang laga pun hanya diwakili oleh Beckham Putra Nugraha, tanpa ada satupun tim pelatih yang mendampinginya.
"Satu orang harus mendapat perawatan di rumah sakit, mohon doanya supaya bisa segera pulih," katanya.
Sementara untuk pemain, kata dia, hingga saat ini sudah lebih dari setengah kekuatan skuad Persib yang terpapar dan sebagian besar masih menjalani karantina mandiri.
Rafi menjelaskan para pemain rata-rata tidak bergejala, tetapi hanya satu dua orang yang mengalami gejala ringan.
Menurut dia, jumlah personel yang terpapar dan harus dikarantina bisa saja berubah, bergantung tes PCR hari ini yang hasilnya baru akan keluar Minggu (6/2) besok sebelum pertandingan kontra Bhayangkara FC.
"Kami masih menunggu, apakah akan berkurang atau bertambah di antara paparan itu. Karena ini melanda juga elemen penting dapat digelarnya sebuah pertandingan," jelasnya.
Hasil tes PCR yang dilakukan Sabtu ini memang akan menjadi penentu digelar atau tidaknya laga antara Pangeran Biru melawan Bhayangkara FC, Minggu (6/2).
Sebagai klub peserta kompetisi, Persib memastikan akan selalu mengikuti seluruh regulasi dan peraturan terkait penanganan COVID-19 selama bergulirnya BRI Liga 1, baik dari LIB dan Satgas COVID-19.
"Mohon doanya dari semua, semoga masa sulit ini segera berakhir," pungkas Rafi yang berpegang teguh dengan kode etik menjaga kerahasiaan pasien dengan tidak membeberkan nama-nama yang sedang terpapar COVID-19.