Palembang (ANTARA) - Performa mesin menjadi bekal utama bagi ojek online dalam menjalankan profesinya.
Beragam strategi pun dilakukan ojek online dalam merawat kendaraan, seperti rutin mengganti oli mesin hingga menggunakan bahan bakar berkualitas.
Khodijah Masayu (43), Ketua Komunitas Srikandi Ojol Palembang, salah seorang ojek online yang memiliki perhatian khusus pada kendaraannya.
Ia yang telah menggeluti profesi sebagai ojek online selama lima tahun telah merasakan manfaat dari penggunaan BBM jenis Pertamax sejak dua tahun terakhir, yang turut dibagikan ke anggota komunitas beranggotakan 260 orang.
“Perbedaan yang dirasakan sangat jauh sekali setelah beralih ke Pertamax, manfaat yang sangat dirasakan yakni irit biaya dalam perawatan mesin,” ujar Khodijah di Palembang, Rabu.
Di masa kini, yang mana ojek online sudah menjadi andalan masyarakat dalam melaksanakan berbagai aktivitas maka penggunaan bahan bakar dengan RON yang lebih tinggi bisa menjadi investasi masa depan.
Selain itu menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan tinggi seperti Pertamax ini akan membantu mengurangi polusi dan emisi gas buang.
Sejalan dengan ini, Kepala Bengkel Astra Motor Honda Plaju Welly mengatakan penggunaan BBM berkualitas dengan oktan tinggi seperti Pertamax 92 ini membuat mesin lebih bertenaga dan tidak mudah rusak.
Walau demikian, pemilik kendaraan juga harus memperhatikan servis berkala apalagi motor digunakan untuk perjalanan yang relatif jauh setiap hari.
"Bahan bakar yang dibuat Pertamina biasanya sudah standar keamanan untuk digunakan kendaraan sehingga memang lebih bagus menggunakan Pertamax," ujarnya.
Meski BBM berkualitas dengan oktan tinggi itu baik untuk kendaraan tapi ia tak menyarankan digunakan untuk kendaraan yang tak memiliki kaburator. Seperti, Pertamax Turbo dengan oktan 98 justru membuat mesin menjadi cepat panas apalagi jika dipakai untuk perjalanan jauh.
"Motor skutik tidak ada pendingin dari luar karena semua mesinnya tertutup. Jika pakai BBM oktan tinggi maka bakal mudah mengantar panas, jadi pakai Pertamax 92 juga sudah baik," kata Welly.
Pengamat otomotif Sumsel Ishak Yulian Yusuf mengatakan penggunaan BBM berkualitas membuat kendaraan yang beredar di Tanah Air sesuai dengan standar gas buang atau emisi yang ditetapkan di Eropa.
Karena itu, kendaraan termasuk motor dan mobil yang diproduksi dengan tahun tertentu harus menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sesuai peruntukannya agar kinerja kendaraan maksimal baik dari sisi tenaga maupun bahan bakar.
Menurutnya pemerintah telah memikirkan masa depan sehingga dalam perencanaan pembangunan dibuat aturan ramah lingkungan atau dikenal dengan istilah green economy. Salah satu kebijakan tersebut dengan membuat standar gas buang kendaraan.
Oleh karena itu, aturan baru kendaraan saat ini sangat ketat dari sisi gas buangnya demi menyelamatkan lingkungan di masa depan untuk generasi penerus.
Maka itu, gas buang kendaraan terbaru saat ini bersih dan tidak lagi beracun karena katalis konverter itu jadi penyaring gas buang CO2. Hasilnya juga bersih jika menggunakan BBM berkualitas.
"Menggunakan bahan bakar berkualitas efeknya membuat kendaraan ramah lingkungan tidak rewel karena gas buangnya bersih sebab nilai oktannya tinggi," kata dia.
Pria yang juga pengusaha ini mengatakan jika kendaraan dengan standar gas buang tinggi namun diisi dengan bahan bakar oktan rendah maka akan mudah rusak dan performanya menurun.
Jika dihitung antara biaya perbaikan yang harus dikeluarkan dengan menggunakan BBM kualitas rendah maka sama dengan biaya yang harus dikeluarkan saat mobil menggunakan BBM berkualitas tinggi.
Selain itu pemilik kendaraan akan hemat waktu karena tidak perlu sering ke bengkel untuk perbaikan mesin.
Pria yang juga praktisi otomotif itu mengingatkan pada masyarakat agar memperhatikan kembali standar BBM yang digunakan sesuai buku manual kendaraan.
“Perlu dipertimbangkan juga dalam membeli kendaraan agar jangan salah mengisi bahan bakar saat digunakan,” kata dia.