Jakarta (ANTARA) - Amerika Serikat menyumbangkan total 35,8 juta dosis vaksin COVID-19 untuk Indonesia, dan lebih dari 500 juta dosis ke negara-negara di seluruh dunia hingga 17 Maret 2022.
Menurut Kedubes AS, untuk setiap dosis vaksin yang diberikan di Amerika Serikat, hampir satu dosis telah dikirim ke luar negeri. Langkah itu dilakukan dalam waktu sembilan bulan untuk mewujudkan janji Presiden AS Joe Biden untuk menyumbangkan lebih dari 1,2 miliar dosis vaksin COVID yang aman dan efektif ke seluruh dunia.
"Vaksin adalah salah satu cara terbaik untuk mengendalikan pandemi ini. Dengan vaksin, kita membantu melindungi satu sama lain dari penularan dan kembali aktif dalam dunia yang lebih sehat dan lebih produktif,” kata Direktur Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) di Indonesia Jeff Cohen.
Baca juga: AS pertimbangkan izin penggunaan vaksin COVID Pfizer bagi balita
"Amerika Serikat berkomitmen untuk terus menghidupkan semangat solidaritas dan bermitra dengan rakyat Indonesia dan mitra-mitra kami. Bersama-sama, kita akan mengalahkan COVID-19," ujar Cohen.
Amerika Serikat sejauh ini merupakan donor terbesar bagi skema akses global vaksin COVID-19 (COVAX).
Bekerja sama dengan Dana Anak-anak PBB (UNICEF), COVAX telah mengirimkan lebih dari satu miliar dosis vaksin ke negara-negara di seluruh dunia, termasuk lebih dari 100 juta dosis untuk Indonesia.
Selain itu, Amerika Serikat memberikan dukungan untuk tempat vaksinasi di Indonesia, termasuk klinik keliling untuk orang tua dan penyandang disabilitas sehingga mereka bisa divaksin di halaman rumahnya.
AS melalui USAID juga melatih petugas kesehatan dan mendukung distribusi vaksin hingga ke daerah terpencil di Indonesia untuk membantu masyarakat di semua provinsi memiliki akses terhadap vaksin.
Sejak awal pandemi COVID-19, pemerintah AS telah memberikan lebih dari 77 juta dolar AS (Rp 1,11 triliun) untuk mendukung Indonesia dalam penanganan COVID-19.
USAID sejauh ini telah memberikan dukungan untuk lebih dari 10.000 kegiatan vaksinasi di Indonesia.
Baca juga: Program "booster" di AS dilaporkan kekurangan dana, terancam tertunda
Baca juga: Tak ikut vaksinasi, 1.400 lebih pegawai kota New York City dipecat